JAKARTA (NTT Darita) - Sebulan lagi, tepatnya 19 April bulan depan, putaran kedua Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta digelar.
Kedua pasangan calon (Paslon) sama-sama berpeluang menang (fifty fifty). Paslon Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat bisa menang tapi butuh dukungan tambahan partai politik.
Sementara Paslon Anies Baswedan-Sandiaga Uno semakin mempesona ditengah sentimen primordial dan agama yang terus digaungkan ke ruang publik.
Saat ini, Ahok-Djarot didukung PDIP, Golkar, Nasdem, dan Hanura. Sementara Anis-Sandy didukung Gerindra, PKS, dan PAN.
PKB dan PPP masih netral, sementara Demokrat sudah tegaskan tidak dukung Ahok juga Anis. Demokrat tidak bergairah karena calonnya Agus-Sylvi kalah telak di pemilihan putaran pertama.
Yang masih dicermati adalah apakah dukungan Tommy Soeharto (keluarga Cendana) akan positif untuk Anis-Sandy? Demikian juga dukungan FPI, organisasi Islam garis keras.
Tampaknya PPP dan PKB yang berbasis NU, organisasi Umat Islam terbesar di negri ini, enggan mendukung Anis-Sandy karena tak mau dinilai dukung FPI juga PKS. PAN dengan basis Muhammadiyah juga mendukung Anis-Sandy.
Thomas Dolaradho, politisi Golkar paling populer, yang juga mantan Ketua DPRD Ngada-Flores, memperkirakan Ahok-Djarot bakal menang di putaran kedua Pilgub DKI Jakarta bulan depan karena baik Ahok dan Djarot adalah contoh sosok pemimpin yang jujur.
"Sekarang ini era pemimpin yang jujur, setelah sekian lama masyarakat merindukan sosok pemimpin yang jujur itu muncul," ujarnya saat diwawancara Redaksi NTT Darita belum lama ini.
Thomas Dolaradho sendiri, menurut beberapa sumber, adalah juga sosok pemimpin dan wakil rakyat yang jujur. Beliau sebelumnya adalah birokrat paling disegani dan fokus bergelut dalam dunia pendidikan. Setelah akhiri masa bhakti sebagai birokrat (PNS), Thomas Dolaradho terjun ke dunia politik.
Mari kita rubah cara pikir kita. Politik itu medan bakti awam demi kesejahteraan bersama. Jangan dijauhi tetapi terlibat terutama para orang baik, tulis Thomas Dolaradho di laman grup facebook Nagekeo Bersatu (eNBe).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar