JAKARTA (NTT Darita) - Azizah Maumere, saat ini bersaing dalam 4 Besar Kontes Dangdut Indonesia (KDI) yang disiarkan langsung oleh MNCTV, hari ini (Sabtu 30/5) pulang ke kampungnya Maumere Manise, Flores, ditemani salah satu juri Bertha, tim kreatif Azizah beserta pelatihnya.
Besok (Minggu), Azizah balik ke Jakarta untuk mempersiapkan diri tampil di KDI 2015 menuju 3 Besar.
Hari ini warga kota Maumere tumpah ruah di jalan menyambut kedatangan Azizah Maumere.
Pada malam hari, sekitar 25 ribu massa memadati lapangan Kota Baru untuk menyaksikan Azizah Maumere menyanyi, cara paling efektif bagi seorang calon bintang untuk mengucapkan terima kasih kepada pendukung setianya dan menebar simpati agar mendapat dukungan lebih besar menuju puncak kontes KDI 2015.
Sabtu, 30 Mei 2015
Azizah Bintang KDI 2015 & Maumere Manise (album foto)
JAKARTA (NTT Darita) - Azizah Maumere, saat ini bersaing dalam 4 Besar Kontes Dangdut Indonesia (KDI) yang disiarkan langsung oleh MNCTV, hari ini (Sabtu 30/5) pulang ke kampungnya Maumere Manise, Flores, ditemani salah satu juri Bertha, tim kreatif Azizah beserta pelatihnya.
Besok (Minggu), Azizah balik ke Jakarta untuk mempersiapkan diri tampil di KDI 2015 menuju 3 Besar.
Hari ini warga kota Maumere tumpah ruah di jalan menyambut kedatangan Azizah Maumere. Pada malam hari, sekitar 25 ribu massa memadati lapangan Kota Baru untuk menyaksikan Azizah Maumere menyanyi, cara paling efektif bagi seorang calon bintang untuk mengucapkan terima kasih kepada pendukung setianya dan menebar simpati agar mendapat dukungan lebih besar menuju puncak kontes KDI 2015.
Mereka yang setia mendukung Azizah Maumere seperti para siswa dan guru di SMEA Yohanes XXIII Maumere, panitia dan relawan sukses Azizah di MOF, MUI Sikka, Bapak USKUP Mof, Pendeta MOF, dan masyarakat Maumere dan Flobamora (NTT).
Sabtu, 23 Mei 2015
Grace Gracella: IDOLAKU LUAR BIASA (Najwa Shihab Gwerit Kwatek)
Berhenti pada mengidolakan, itu hal biasa bagi semua orang. Yang luar biasa itu yang pencapaiannya mendekati bangun pribadi Sang Idola, tetapi jangan mengimitasi.
Sebuah perjalanan dan kisah luar biasa yang aku alami, bahkan masih tidak aku percaya. Air mata masih mengalir dalam syukur tak henti untuk Rera Wulan Tanah Ekan dan Sang Kuasa.
Kisah ini mengajariku agar jangan pernah berhenti untuk berusaha, jangan pernah putus asa, dan teruslah berkarya. Kelak apapun itu harapan dan inginmu dalam segala cita dan karya, karena kuatmu dalam berusaha maka ada titik dimana roh dan semangatmu mempertemukanmu dengan setiap orang yang kamu anggap hebat.
Jumad, 22 Mei 2015 pkl. 21:49, waktu dimana aku bertemu dengan idolaku sepanjang masa "NAJWA SHIHAB." (Seorang presenter Metro Tv yang luar biasa cerdas dan cantiknya).
Mungkin hal yang biasa bagi banyak orang. Tapi dalam air mata haru, peluk dan rangkulnya, lembut pipi dan sapaannya itu adalah memori yang akan membekas selama hayat hidupku.
Satu kebanggaan tersendiri Najwa Shihab mau mengenakan KWATEK (Kain Tenun) dan SNAE (Selendang) asal Adonara- Lamaholot - Flores Timur- NTT pemberianku.
Bukan seberapa megahnya, tapi nilai yang dia pakai. Bahkan tidak ada yang membedakan kami di sana. Najwa berasal dari negeri Angin Mamiri-Makassar dan aku dari Ujung Nusa Bunga Tanah Tadon Adonara.
Najwa beragama Islam dan aku Khatolik, Najwa berkulit putih dan aku hitam, tapi sekat perbedaan itu bahkan tak kelihatan di antara kami. Aku memaknainya kami orang Indonesia yang masih mengamalkan PANCASILA yang berdiri di atas semua golongan, bahwa kita sama, kita satu, berbangsa dan tanah air satu Indonesia. Kami cinta budaya alam ini.
Najwa Shihab idolaku sepanjang masa. Terima kasih untuk malam yang indah itu.
DARI JOGJA UNTUK BANGSA, ku Persembahkan Untukmu ADONARA, bahwa yang istimewa BERANI TAMPIL BEDA.
Sekilas ada bangga yang terus membekas, sejarah hidupku akan terus menulisnya, ada orang yang melihatmu bangga. Terima kasih tak berakhir idolaku.
We think Globaly, and we Act Localy. SAYA BANGGA JADI ORANG ADONARA , SAYA BANGGA JADI IDOLAMU
Masih percaya, kita akan ketemu lagi dengan cerita yang jauh lebih hebat tentang kita nanti. (Foto diamAsis Lewokedaokeda, at Museum Benteng Vredeburg Yokyakarta)
Jumat, 22 Mei 2015
Agust Dapa Loka: Jalan Kehormatan Seorang Guru
Agust Dapa Loka |
Dr. Anies Baswedan (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) dalam Kata Pengantarnya mengatakan, “Sebagai seorang guru, Pak Agust Dapa Loka jelas menempuh jalan kehormatan. Selama ini ia memilih hadir bersama anak-anak kita, bersama para pemilik masa depan. Ia berdedikasi terhadap dunia pendidikan, bahkan dalam kondisinya yang saat ini sedang sakit. Ia contoh nyata betapa optimisme dan sudut pandang positif mampu mengalahkan segala halangan dan rintangan. Dalam sakitnya, selain terus mengajar, Pak Agust juga menyempatkan menulis novel dan puisi. Ia cukup produktif”.
Lebih lanjut kata Anies, “Ini kumpulan puisi pertamanya. Dalam kumpulan puisi ini ia menceritakan kegelisahan seorang anak bangsa atas permasalahan yang terjadi di sekeliling dan di negara tercintanya. Dalam ‘Gemerisik Ilalang Padang Sabana’, kita mendapati puisi itu bernada getir dalam menceritakan keseharian, tapi juga penuh semangat bahwa tekad yang kuat mampu melibas kendala apa pun yang datang kepada kita”.
Penggalan puisi "Gemerisik Ilalang Padang Sabana":
Gemerisik ilalang padang sabana
adalah tekad yang tak bisa mati
sebelum puisiku dikubur bersama
di ujung tanah yang sudah lama menanti
Komentar Agust atas pengantar Menteri, “Pak Anies memberi atau menyuburkan sikap optimistis yang pernah nyaris hilang itu. Dia menyiramnya kembali. Tugas saya untuk merawat”.
Langganan:
Postingan (Atom)