Senin, 27 Februari 2017

Jokowi Tak Manja, Wanita Sexy itu menghadang

JAKARTA (NTT Darita) - Presiden Joko "Jokowi" Widodo disambut sangat antusias oleh sekitar 2500 warga Indonesia di Australia saat presiden lakukan kunjungan kerja (kunker) di pulau Kanguru itu.

Warga Indonesia di Australia, terutama kaum wanita dan ibu cantik, rela antri panjang saat hendak masuk aula untuk bertemu presiden paling dicinta, Jokowi. Beberapa ibu cantik berteriak "I love you pak Jokowi. Pak Jokowi the best".

Baru x Ini Pak Jokowi begitu bnxk pencinta terhadap beliau ter masuk aq ahhahaha love ?? u pakde, tulis Briegid Demetria Claudette, gadis cantik dan sexy asal Indonesia itu, di laman facebook.

Sementara satu ibu cantik dan sexy lainnya, tampak dalam foto, mencuri momen untuk berfoto sangat dekat dengan Jokowi. Ibu cantik itu seolah menghadang konsentrasi Jokowi dengan penampilan kostum lumayan terbuka.

Presiden Jokowi terlihat santai dan rileks, karena yakin ibu Iriana (istrinya/ibu negara) tidak cemburu. Jokowi tidak persoalkan jika warganya ingin foto lebih dekat atau berdiri akrab karena sang presiden sangat ingin warganya, terutama yang di luar negeri seperti Australia, segera kembali ke Indonesia.

Senin, 20 Februari 2017

Frans Dorelagu: Peluang Sangat Besar Ahok-Djarot Menang

JAKARTA (NTT Darita) - Pengamat politik Frans Dorelagu tetap yakin pasangan calon (Paslon) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat memenangkan putaran kedua Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta meski sebagian besar publik Indonesia meragukannya.

Ada 2 faktor utama, kata Frans, menjadi kunci kemenangan Ahok-Djarot di putaran kedua yang akan digelar tanggal 19 April nanti. Pertama, pemilih mayoritas (Muslim) terbukti lebih banyak memilih Paslon 2 (Ahok-Djarot) di pemilihan putaran pertama, ditandai oleh kemenangan dengan angka 43%, dibanding Paslon 3 (Anis-Sandy) dengan jumlah suara 39% dan Agus-Sylvi 17%.

Hasil putaran pertama, kata Frans, membuktikan bahwa pemilih mayoritas adalah kelompok pemilih rasional karena lebih menekankan pada aspek program, kerja nyata, dan kualitas. Meski masih ada kelompok pemilih sosiologis yang cenderung melihat aspek kultur, etnis, dan agama, jumlah pemilih sosiologis ini tidak dominan.