Sabtu, 12 Mei 2018

Mari Mengenang Marianus Sae: Antisipasi Terhadap “Pilkada Borjuis”di NTT (part 4)

Oleh Emilianus Yakob Sese Tolo*)

Pilkada Borjuis

Dengan kebijakan pro-rakyat yang ditunjukkan oleh MS selama masa kepemimpinannya di Ngada membuat banyak pihak, terutama rakyat kecil di NTT, cenderung melihat penangkapan MS dalam persiapannya menjadi gubernur NTT kali ini lebih merupakan persoalan politik dari pada persoalan hukum.

Jumat, 11 Mei 2018

Mari Mengenang Marianus Sae: Antisipasi Terhadap “Pilkada Borjuis”di NTT (part 3)

Oleh Emilianus Yakob Sese Tolo*)

Mengapa MS lebih Pro-Rakyat?

Sebelum pristiwa penangkapan oleh KPK, dalam bursa pertarungan pemilihan gubernur kali ini, banyak pihak dan berdasarkan surveymemprediksikan MS(-Emi Nomleni) menjadi satu-satunya pesaing kuat kali ini melawan tiga kandidat yang lain yakni Esthon-Chris, Benny K Harman-Benny A Litelnoni, Viktor Bung Tilu Laiskodat-Yosef Nae Soi. Kekuatan MS (dan Emi Nomleni) satu-satunya adalah prestasi yang telah dilakukan di Ngada, yang mungkin tak bisa dibeli dengan uang oleh ketiga pasangan calon gubernur yang lain.

Mari Mengenang Marianus Sae: Antisipasi Terhadap “Pilkada Borjuis”di NTT (part 2)

Oleh Emilianus Yakob Sese Tolo*)

Reaksi Masyarakat

Namun, peristiwa penangkapan MS oleh KPK membuat masyarakat NTT, terutama masyarakat kecil, terkesiap dari mimpi-mimpinya yang sudah terlanjur melekat dalam ingatannya tentang sosok MS sejauh ini. Ketika mendengar MS ditangkap KPK, misalnya, sekelompok rakyat kecil di kampung Ramba, salah satu pelosok di kabupaten Ngada, yang berbatasan dengan desa Tedamude Nagekeo, meratapi penangkapan itu bagai kebiasaan orang Flores meratapi kepergian sanak saudaranya ke alam keabadian.

Mari Mengenang Marianus Sae: Antisipasi Terhadap “Pilkada Borjuis”di NTT (part 1)

Oleh Emilianus Yakob Sese Tolo *)

Ketika Marianus Sae (MS) ditangkap tangan oleh KPK pada tanggal 11 Februari 2018 di sebuah hotel di Surabaya, Jawa Timur, masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) memberikan reaksi yang jamak dan cenderung saling berseberangan.

Kamis, 10 Mei 2018

Facesing Band: Mengampuni Istri, tidak mudah dan butuh waktu

(Refleksi Pernikahan MERTIN-ALEX)

DEPOK (NTT Darita) - Fotografer cantik Mertin Ngao Due akhirnya resmi menikah dengan Alexander Jose, seorang punggawa sepak bola asal NTT di Gereja Katedral Jakarta pada Sabtu (5/6) pekan lalu.

Fotografer cantik asal Ngada-Flores itu jadi idola pria-pria NTT di Jakarta sejak kemunculannya di lapangan bola Kopassus Cijantung, Jakarta Timur medio 2006, selain karena fotografer cantik ini punya rambut unik (ikal), panjang dan dipintal rapi, menambah pesona wajahnya yang manis.

Alex termasuk dari sekian banyak pria NTT yang langsung terpikat pada Mertin. Alex beruntung karena bisa memenangkan laga hidup mati, padahal rivalnya banyak pria ganteng dari kampung asalnya, Nagekeo.

Alex tentu punya kehebatan yang tidak kasat mata dilihat, kecuali Mertin. Sedangkan publik NTT di Jakarta begitu mengenal Alex (nama lengkap ALEXANDER JOSEF DJUWA DOBE NGOLE) sebagai sosok yang kalem, berwibawa, tapi rendah hati.

Pria kelahiran Boawae-Nagekeo ini adalah pelatih tim Persena Nagekeo Jakarta dengan prestasi terbaik, pernah meraih trofi juara 3 bagi tim Persena di turnamen sepak bola NTT-Jakarta.