Jumat, 29 Januari 2016

Reba Jakarta & Sa'o Ngada


JAKARTA (NTT Darita) - Masyarakat Ngada di Jakarta akan menggelar Pesta Reba pada 6 Februari 2016, tahun yang ke-3 Pesta Reba diselenggarakan di anjungan NTT Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Kementerian Pariwisata RI turut mendukung acara ini. Wagub DKI Jarot dan Ketua DPRD DKI Prasetya Edy Marsudi bersedia datang di hari puncak Pesta Reba.

Besok (30/1), masyarakat Ngada menggelar acara penyambutan rumah adat (Pama Ngaru Sa'o Ngada), dimeriahkan dengan Ja'i Go Laba oleh "group Bombardom" Tolo Lela (38 orang) dari Ngada.

Pada Minggu (31/1), akan digelar sarasehan (seminar) Budaya Ngada, diawali dengan Misa diringi Musi Hui (band lagu daerah).

Sarasehan bertajuk "Integrasi pengembangan nilai-nilai budaya reba dan tenun ikat ngada dalam ekosistem pariwisata."

Tampil sebagai pembicara sarasehan adalah ibu Maria Mole (pelaku tenun ikat Bena), Pater Ansel K. Doredae, SVD, MA, Rm. Norbert Labu, Pr, SFil, Lic.Teol, designer, dan Deputi Pengembangan Destinasi & Industri Pariwisata RI.

Pater Eduard C. Ratudopo, SJ, MEd, Lic. Th. akan tampil sebagai moderator sarasehan.

Akan ada penampilan Bombardom dari Tolo Lela (Group musik tradisional yg di datangkan dari Jerebu'u) yang sudah masuk REKOR MURI.

Joseph Godho, tokoh media dan budayawan asal Ngada, mengajak warga Ngada di Jakarta untuk membawa Reba melintas nusantara. "Di hari puncak kita mesti fokus pada upacara Sui Uwi dan narasi utuh tapak budaya, demi Reba (dalam kemasan utuh) menuju world Heritage," tulisnya di laman facebook.

Terkait penyambutan Sa'o Ngada (Pama Ngaru), Joseph menegaskan bahwa karena rumah adalah lembaga pendidikan, di dalamnya anak dibentuk menjadi manusia berakhlak. "Go ngani Sao nenga peja, kita pama ngaru ebu nusi, we dongo nee gita. Soe da modhe moe li robe, soro da molo moe ligo."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar