Rabu, 27 Juli 2016

Pak Jonan tetaplah Pak Jonan

Oleh Fary Francis (Ketua Komisi V DPR RI)

Resuffle kabinet adalah hak prerogratif presiden. Namun membiarkan orang yang konsisten, punya prinsip, tegas, bertindak cepat, bersih, profesional dan memahami bidang tugasnya secara baik seperti rekan Ignasius Jonan berada di luar kabinet kerja adalah hal yg kurang menggembirakan.

Publik bangsa ini tahu siapa itu Pak Jonan selaku menteri perhubungan. Karirnya dibangun dari bawah dgn sangat disiplin dan profesional. Berhasil menjadikan dunia kereta api Indonesia nyaman dan aman.

Ia menteri yang berani berbeda walau dengan presiden sekalipun karena ia berpegang teguh pada regulasi, pada tata aturan. Bukan pada arahan kebijakan sesaat atau tekanan politik. Dalam kasus taxi atau ojek berbasis online misalnya, rujukannya adalah regulasi bukan soal suka atau tidak suka.

Kemitraan antara kami di Komisi V dan kementerian perhubungan terjalin baik karena kami membawa diri sebagai sahabat. Saling mengingatkan bila lupa, menegur bila keliru.

Dunia penerbangan mengalami kemajuan baik dari sisi manajemen maupun infrastruktur. Begitu pula perhubungan laut. Pelabuhan-pelabuhan laut baru dibuka sebagai akses tol laut termasuk di NTT.

Sikapnya yang tenang, tegas, profesional kadang tidak disukai kalangan yang ingin mendapatkan keuntungan dari berbagai peluang di dunia perhubungan.

Pak jonan tetaplah pak jonan. Regulasi adalah rujukannya. Ia bahkan melampaui tugasnya karena panggilan kemanusiaan. Misalnya mendukung pembangunan museum di kabupaten TTU. Semata-mata karena hasratnya ingin membangun iman jemaat.

Palu keputusan politik sudah jatuh. Pak jonan tidak lagi di ring kabinet kerja. Semoga terus berkarya membangun bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar