Selasa, 09 Desember 2014

Bangun Pabrik Soda Ash, PT Insan Tanam US$250 Juta Di NTT

Bisnis.com, ‎DENPASAR—PT Indonesia Soda Ash NTT akan membangun pabrik soda ash untuk bahan baku kaca dan kimia senilai US$250 juta di Kawasan Industri Bolok, Nusa Tenggara Timur.

Direktur Utama Indonesia Soda Ash  NTT (Insan) Suharso Monoarfa mengungkapkan menggandeng perusahaan China Tianchen Engineering Corporation (TCC) untuk merealisasikan pabrik tersebut.‎

Rencananya, pabrik itu akan mensuplai kebutuhan nasional yang saat ini masih dipasok luar negeri setiap tahunnya.

“Sekarang ini 100% masih impor, hitung-hitungan kami nilainya US$300 juta. Ini potensi besar yang selama ini belum dimanfaatkan dengan baik, apalagi infonya perusahaan yang membutuhkan soda ash akan perbesar kapasitas sampai dua kali,” jelasnya, Selasa (9/12).

Pabrik tersebut diharapkan dapat beroperasi dalam tempo dua tahun ke depan di atas lahan seluas 40 Ha dan menyerap tenaga kerja hingga 900 orang.

Adapun kapasitas produksi sebanyak 400.000 ton per tahun dan rencananya akan dijual untuk kebutuhan nasional yang tahun depan diperkirakan mencapai 2 juta ton per tahun.

‎Mantan Menteri Perumahan Rakyat ini menuturkan sumber pendanaan pabrik berasal dari luar negeri.

Dia mengungkapkan NTT dipilih sebagai lokasi pabrik, karena pertimbangan masalah ketersediaan bahan baku.

Menurutnya, setelah melakukan survei selama dua tahun ke beberapa wilayah seperti Jawa dan Maluku Utara, ternyata didapati jika limestone di daerah itu memiliki kadar cukup tinggi.

Selain itu, lokasi NTT memiliki kekayaan garam rakyat yang melimpah, tetapi selama ini belum diserap oleh industri karena masalah ketidaksesuaian harga.

Dengan kebutuhan bahan baku garam pabrik diperkirakan 650.000 ton per tahun, kondisi tersebut akan sangat membantu Insan.

“Kami sudah sepakat akan mengambil pasokan dari Nagekeo, dan rencana akan membeli garam dari masyarakat sepanjang sesuai kualitasnya, mudah-mudahan bisa dibeli dengan harga garam internasional,” tuturnya.

Untuk melengkapi operasional pabrik, pihaknya juga akan membangun pembangkit sendiri berkapasitas 2x18 MW dan dilanjutkan 2x50 MW guna mengurangi ketergantungan membeli listrik dari PLN.

Sementara itu Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) NTT Samuel Rebo mengatakan masuknya Insan akan membantu menggerakkan perekonomian daerah dan menumbuhkan pembangunan di Kawasan Industri Bolok.

Pasalnya, dari total luasan lahan 900 Ha, yang dimanfaatkan baru sekitar 100 Ha.

Masuknya Insan dipercaya akan mendorong investor lain guna berinvestasi di Kupang, NTT karena potensi bisnis di Indonesia Timur sangat besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar