Selasa, 23 Desember 2014
Ketika pemimpin media massa asal NTT berdiskusi
Pembangunan di kawasan tertinggal
Dari kiri, Primus Dorimulu (pemimpin redaksi/pemred Suara pembaruan dan Investor Daily), Gaudensius Suhardi (wakil pemred Media Indonesia), Hermien Kleden (Pemred Majalah Tempo versi Inggris), Rikard Bagun (wakil pemimpin umum Kompas), dan Don Bosco Salamun (pemred BeritasatuTV).
Lokasi, Hotel Aston, Kupang, Sabtu, 20 Desember 2014.
Valens Daki-Soo: kalau bisa tidak hanya berdiskusi tetapi juga "paksa" alias gaet bapak-bapak "yang di atas" itu untuk lebih beri perhatian buat NTT, yang sekian lama dianaktirikan selama Orba. Masih teringat waktu itu gelontoran rupiah didrop ke Timtim untuk "memenangkan" tanah itu. Saatnya NTT 'naik', apalagi dengan dukungan total para Pemred koran nasional asal NTT ini. Saya percaya bisa. Bravo NTT!
Primus Dorimulu: Tugas pers memberikan informasi, mendidik masyarakat, dan mempengaruhi semua pihak, termasuk penyelenggara negara, untuk.meningkatkan kesejahteraan rakyat. Eksekusinya ada di tangan pemerintah.
Herry Johanes: Lihat.. Betapa NTT diberkahi jurnalis hebat. Mari bpk d ibu, semoga karya nya jg mendasari pembangunan NTT ke arah yg lebih baik. Rakyat butuh GBU all pemimpin yg baik dan bersih, membawa mrk ke arah kesejahteraan.
Vera Roga: Inilah Mentor2nya orang NTT yg diandalkan untuk mendompleng nama NTT Yg selama ini nyaris tak terdengar.good lucky
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar