Selasa, 30 Desember 2014

Obituary: Misionaris Belanda Van Roosmalen Wafat Setelah 55 tahun Mengabdi di NTT

Oleh Primus Dorimulu

Ruteng - Pastor Yan van Roosmalen, SVD (94 tahun), misionaris asal Belanda, yang 55 tahun berbakti di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), wafat di Ruteng, Rabu (24/12), pukul 10 WIT.

Imam kelahiran Veghel, Paroki Eerde, Propinsi N Brabant Belanda bagian selatan tanggal 27 Agustus 1920 itu merupakan perintis pendidikan di Kabupaten Manggarai dan juga pendiri Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Santo Paulus Ruteng, Manggarai, NTT. Saat berdiri, perguruan tinggi ini bernama Akademi Pendidikan Kateketik (APK).

Menurut Romo Ignas Semana Pr., rekannya sesama dosen di STKIP, dokter tidak temukan penyakit pada diri Rossmalen. Ia sakit dan menghembuskan nafas terakhir karena usia sudah sangat tua. Sejumlah organ tubuhnya tidak lagi berfungsi. Selama sakit, Roosmalen sering menolak tawaran untuk berobat di rumah sakit. Ia lebih memilih berobat di kamar pribadinya dengan alasan lebih nyaman.

“Kondisi beliau (Pater Roosmalen --Red) semakin memburuk dalam dua hari terakhir menjelang ajal," kata Ignas. Sehari sebelum meninggal, ia sempat meminta karyawati yang juga perawat pribadinya, memberikannya secarik kertas untuk dituliskan pesan terakhir. Namun, setelah kertas itu diberikan, mendiang meletakkannya di ujung tempat tidur.

"Kertas ini terlalu kecil untuk dituliskan pesan saya," ujarnya lirih. Lebih dari separuh hidupnya dihabiskan di Manggarai, Flores, sebagai dosen. Di STIKP (dahulu APK), ia mengajar Eksegese atau Ilmu Penafsiran Alkitab dan Homletika atau teknik berkothbah. Ratusan muridnya kini tersebar di seluruh Nusantara, bahkan hingga ke mancanegara.

Kepergian Roosmalen menjadi duka mendalam bagi para alumnus APK dan STIKP, baik yang ada di Flores maupun di luar Flores, juga komunitas STKIP Ruteng serta masyarakat Manggarai. Ia sudah mematrikan diri sebagai peletak dasar pendidikan menengah dan pendidikan tinggi di Manggarai. Mendiang mendirikan sejumlah sekolah yang masih bertahan hingga kini.

Roosmalen tiba di Ruteng Flores NTT, Juli 1949, dan pada 1 September ia 1950 mendirikan SMP Tubi Ruteng (sekarang SMP Negeri 1 Ruteng). Pada tahun 1959 ia memprakrasai pendirian KPK (Kursus Pendidikan Kateketik) yang kemudian berubah menjadi APK (Akademi Pendidikan Kateketik). Pendidikan tinggi yang didirikan almarhum membuat kota kecil di kaki pegunungan Mandosawu ini menjadi terkenal ke seantero Nusantara. Ini dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa dari luar Flores seperti Jawa, Kalimatan, Sumatra, Sulawesi dan Papua yang datang belajar di sekolah tinggi ini. Pada 13 Mei 1986, lembaga pendidikan tinggi ini ditingkatkan statusnya menjadi sebuah sekolah tinggi yang diberi nama Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) St Paulus Ruteng.

Kepergian Pater Roosmalen, SVD, sehari menjelang perayaan Natal tahun ini seolah mengungkap realita kehidupan bahwa hidup ini semua ada waktunya, ada yang lahir ada yang meninggal. Ia dimakamkan Sabtu, 27 Desember 2014 di Kompleks STKIP St Paulus, Ruteng, pada pelataran Gua Maria samping timur, dekat dengan perumahan dosen Willy Grasias.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar