Rabu, 16 Agustus 2017

SDM Terunggul, Profesi Polisi dan Tentara Diminati Generasi NTT

DEPOK (NTT Darita) - Filipus Randy Djogo, putra Nangaroro-Flores jadi salah satu anggota Paskibraka 2017, demikian tulis situs Indonesiasatu.co, media online nasional yang terkoneksi dengan beberapa elit di istana negara ini.

Randy, bersama Audriana Alma Carla Egor dari Manggarai-Flores, mewakili propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), terpilih dalam daftar 68 pelajar SMA menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara.

Anggota Paskibraka yang dikukuhkan kemarin (15/8) akan bertugas mengibarkan bendera merah putih pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2017 besok di halaman Istana Merdeka. Randy berasal dari SMU Setiawan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo.

Silvester Kua, ayah Randy, mengaku bangga karena putranya terpilih mewakili NTT sebagai anggota Paskibraka nasional tahun ini, setelah melalui proses seleksi dari tingkat kabupaten. Di Kupang, hanya enam orang yang masuk seleksi, dan Randy terpilih, menyisihkan peserta terbaik dari Sumba dan Alor.

Yohanes Lado, salah satu elit birokrat di Pemda Nagekeo, mengatakan penilaian untuk peserta Paskibraka meliputi beberapa aspek antara lain aspek fisik, mental, moral, pengetahuan, dan kepemimpinan.

"Saya didik keras anak-anak saya karena sejak mereka lahir saya berdoa pada Tuhan agar anak-anak saya bertumbuh dewasa dan berguna bagi keluarga, agama, dan bangsa," ujar Silvester saat dihubungi Redaksi NTT Darita via telpon seluler hari ini.

Silvester adalah masyarakat biasa, bukan guru atau pengusaha, demikian istrinya Lidwina Kue yang adalah ibu rumah tangga. Tapi cara mendidik anak-anak mereka patut diapresiasi dan dicontoh.

"Saya tidak hanya serahkan anak-anak saya dididik oleh guru di sekolah. Dan 75% mendidik anak itu tanggungjawab orangtua. Dan kami terapkan ini pada anak-anak kami. Kami selalu nasihat mereka untuk rajin belajar, berdoa, ingat leluhur, jika bergaul dengan teman-teman bergaul secara sehat, batasi waktu karena harus tetap fokus belajar," papar Silvester.

Maria Vety (tengah) bersama orangtuanya
Randy itu putra kebanggaan dan Tuhan sendiri yang memelihara dia sejak kecil karena Randy alami masalah kesehatan semasa kecil. Hari ini Randy sudah di bangku SMA dan punya prestasi. Silvester dan Lidwina juga sangat bangga pada putri mereka, adik Randy yang masih di bangku SMP, karena Maria Vety putri mereka terpilih mewakili NTT ikut Jambore Nasional tahun lalu. Maria Vety juga anak paling pintar karena selalu sabet juara satu sejak SD hingga SMP.

Yang menarik, kata Silvester, Randy dan Maria justru bercita-cita menjadi polisi dan tentara. "Randi mungkin terpilih saat seleksi akhir di Kupang karena menjawab pertanyaan (mengapa ingin jadi peserta Paskibraka) demikian; "Ingin berbakti kepada orangtua, agama, negara, dan bangsa".

Redaksi menemukan jika Randy memang menampilkan foto tentara dalam aksi dengan senjata di foto profil facebooknya, pertanda Randy memang punya obsesi jadi seorang militer. "Semoga Tuhan beri jalan jika anak-anak saya ingin sekali kejar cita-cita ini," ujar Silvester.

Sirilius Sadhu, perwira polisi asal Nangaroro-Nagekeo, saat ini menjabat sebagai Kepala Seksi Hukum di Polres Kota Kupang, turut mendukung Randy untuk terus mengembangkan potensi dan prestasi diri. "Untuk jadi polisi atau tentara memang tidak mudah, dan mereka yang lulus tes tentu mereka yang terbaik di semua aspek yang dinilai atau punya SDM terunggul," ujarnya kepada Redaksi NTT Darita belum lama ini.

Pendidikan untuk peserta Paskibraka memang output (hasilnya) untuk bisa jadi anggota TNI atau Polri, ujar Yohanes Lado. "Generasi muda dipersiapkan sebagai generasi pembangun daerah, pelaku pembangunan, memiliki kepemimpinan, selain butuh revolusi mental dan mempersiapkan diri secara baik untuk hadapi era pasar bebas."

Presiden Joko Widodo juga berharap agar perwira-perwira remaja TNI dan Polri menjadi penentu pelaksana reformasi di tubuh institusi masing-masing. "Tantangan kedaulatan dan ketertiban dalam negeri akan dihadapi para perwira TNI dan Polri ini," kata Jokowi.

Tantangan dimaksud seperti pengeroposan nilai Pancasila, tindak kekerasan dan anarkisme, terorisme, meningkatnya peredaran narkoba, penyelundupan serta perdagangan ilegal.

TNI berperan sebagai alat negara di bidang pertahanan, dengan tugas pokok seperti menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Polri juga alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. (contributor: Peppy Wuda)









Tidak ada komentar:

Posting Komentar