JAKARTA (NTT Darita) - Elit politik nasional dan publik, terutama keluarga besar NTT di Jakarta, tengah berduka untuk berpulangnya (wafat) tokoh nasional Jacob Nuwa Wea.
Berduka seraya mendoakan, tentu karena mantan menteri tenaga kerja di era presiden Megawati telah banyak berjasa bagi negri ini, apalagi kaum buruh Indonesia.
Almarhum Jacob Nuwa Wea akan dikebumikan pada Rabu (13 April) di San Diego Hills-Jakarta.
Sejak kemarin, warga NTT di Jakarta berdatangan ke tempat persemayam juga para elit nasional termasuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Ahok, tak berlebihan, dianggap mirip dengan mantan menteri Jacob Nuwa Wea terutama sikap tegas dan keberpihakan pada kehidupan masyarakat pada umumnya, apalagi masyarakat ekonomi lemah.
Ketegasan dan keberanian dalam membuat keputusan dan bersikap telah ditunjukkan kedua tokoh nasional ini.
Perpolitikan DKI Jakarta yang penuh intrik bisa saja menyudahkan kepemimpinan Ahok untuk period ke-2 nanti, namun tampaknya dukungan publik sangat kuat untuk Ahok.
Renny Fernandez, sutradara film nasional (direktur film TVC), mengaku diundang Ahok belum lama ini, bersama para sosok berpengaruh komunitas media sosial lainnya, dan berjanji mendukung Ahok.
Renny menegaskan bahwa hidup memang seperti dunia film. Ada yang tampil sebagai aktor dan ada yang menonton.
Renny berkisah;
Ahok terlihat sangat antusias bercerita pahit manis, tantangan, trik, masalah2, dan apa saja yg akan dia lakukan utk Jakarta dengan sangat bersemangat & menggebu2. Beliau jg bercerita bagaimana berbagai pihak mencari cela utk menjatuhkan, membuat blunder, memancing utk korupsi, jebakan2 betmen (istilah beliau) dan alhamdulilah, semua hal tsb dapat dia tangkis.
Ada beberapa hal yg menarik dari Ahok yg bs saya simpulkan, beliau adalah sosok yg sangat cerdas, paham hukum, dan betul2 berani mengambil tindakan. Hal2 spt ini dibutuhkan utk menjadi seorang pemimpin DKI Jakarta.
Ahok sempat bilang, "pokoknya saya baru paham setelah mimpin Jakarta, kalo jd pejabat itu ga perlu pinter2 amat.. Yg penting punya nyali! Karena jabatan gubernur Jakarta itu udah sama aja kaya Godfather deh.. Tapi gw versi resmi.."
Sontak kami semua tertawa, beliau menganalogikan sbg Godfather karena harus melawan banyak mafia baik dr luar maupun dr dalam pemerintahan itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar