Kamis, 14 April 2016

SURAT TERBUKA UNTUK PENGELOLA SAN DIEGO HILLS


Oleh Tobby Ndiwa

Bagi Publik Jakarta dan sekitarnya tentu tak asing dengan kawasan pemakaman elit San Diego Hills yang terletak di wilayah kabupaten Karawang Jawa Barat. Lebih lengkapnya San Diego Hills Memorial Parks and Funeral Homes.

Merupakan kawasan pemakaman pertama di dunia yang menawarkan kelengkapan fasilitas dan layanan berkualitas: taman pemakaman eksklusif, danau seluas 8 Ha, kapel, musholla, restoran Italia, jogging track, kolam renang, florist & gift shop, padang rumput asri bagi outdoor activity, hingga gedung serba guna berkapasitas 250 orang.

Kawasan pemakaman yang dibangun oleh PT Lippo Karawaci Tbk, salah satu pengembang properti tanah air, konon sangat concern mendesain San Diego Hills sejak awal dengan melakukan studi mendalam dari salah satu manajemen taman pemakaman terkemuka dunia, Forest Lawn Memorial Parks and Mortuaries di California Amerika Serikat, yang kemudian diadaptasi konsep dasarnya bagi pendirian San Diego Hills Memorial Parks and Funeral Homes di areal seluas 500 Ha.

Dari fasilitas nan “prestisius” yang disediakan San Diego Hills tentu nilai investasi bisnis yang tidak sedikit, bisa digambarkan bagi pemakai lahan sebidang kubur (user) hanyalah orang-orang tertentu yang bisa menguburkan sanak keluarga di sana. Tak heran menjadi user San Diego Hills kalau bukan keluarga pengusaha ya keluarga pejabat.

Dari fasilitas yang lengkap ternyata San Diego Hills sangat rawan terhadap bahaya petir. Tragedi yang sangat memilukan itu terjadi di tengah upacara pemakaman almarhum Bapak Jacob Nuwa Wea mantan Menakertrans era presiden Megawati yang berlangsung pada hari Rabu tanggal 13 April 2016. Dimana, Jordan Manulang salah satu kerabat almarhum yang ikut mengiringi pemakaman, meregang nyawa di lokasi yang sama akibat hantaman petir dengan sekejap menewaskan remaja berusia 16 tahun tersebut.

Sebagai orang beriman kita percaya bahwa kehidupan dan kematian hanyalah Tuhan yang menentukan kapan dan dimana maut seseorang dijemput.

San Diego Hills bukan tempat pemakaman umum biasa. Disana pembaringan terkhir yang syarat bisnis, karena harga sebidang lahan makam berkisar pulahan juta bahkan milyaran. Dalam perspektif bisnis bahwa pengelolah San Diego Hills menyediakan kawasan makam prestisius tersebut tidak memperhatikan kenyamanan bagi pengunjung makam yang berkaitan dengan bencana alam yang kemungkinan akan timbul.

Menurut pengakuan beberapa petugas keamanan kawasan San Diego Hills, bahwa memang di area pemakaman tersebut sering terjadi badai petir.

Sebagai pencegahan (preventif) menurut penulis seharusnya, ketika sebuah korporasi melakukan investasi yang diperuntukan untuk public area yang berorientasi bisnis, salah satu yang paling diperhatikan adalah kenyamanan pengunjung. Berikutnya, menyampaikan kepada user mengantisipasi terhadap bahaya yang mungkin akan terjadi, termasuk larangan-larangan yang wajib disampaikan sehingga sebelum acara beralangsung si pengunjung sudah mengantisipasi sebelumnya. Termasuk bencana alam yang pernah atau sering menghinggapi sebuah area publik.

Sedikit yang penulis ketahui bahwa serangan petir paling berbahaya yaitu di obyek-obyek tinggi misalnya pohon, bangunan gedung, menara serta area terbuka. Yang menjadi pertanyaan penulis, melihat topografi San Diego Hills dalam bentuk area terbuka dan berbukit-bukit;

Pertama, sudahkah pengelola San Diego Hills melakukan langkah-langkah antispasi kepada pihak user sebelum upacara pemakaman dilaksanakan.

Kedua, adakah fasilitas instrumen pendukung misalnya alat penangkal petir yang dipasang di semua area San Diego Hills.

Ketiga, bagaimana pertanggungjawaban pihak San Diego Hills terhadap korban Jordan Manulang, sekalian sebagai antisipasi untuk waktu yang akan datang kepada user lainnya.

Dari penulis yang juga bagian dari keluarga korban meminta pihak San Diego Hills untuk melakukan klarifikasi secara terbuka kepada publik terhadap peristiwa yang mengenaskan ini, agar bisa memuaskan semua pihak, lebih-lebih kepada keluarga korban.

Sehingga nanti tidak terkesan pengelolah San Diego Hills lebih mementingkan profit dan mengenyampingkan kenyamanan dan keselamatan pengunjung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar