Oleh Chavez Einstein
Suatu kebanggaan bagi kami generasi muda Flores ketika memiliki dan membaca berita di Harian Umum Flores Pos. Memiliki harian ini adalah sebuah prestise atau harga diri. Flores Pos telah mampu menyatukan tekad dan harapan semua orang Flores.
Tidak heran kalau tanpa Flores Pos sepertinya kita telah kehilangan jati diri atau identitas sebagai orang Flores. Apalagi bagi putra-putri Flores yang berada di rantauan. Ketika melihat Flores Pos sepertinya telah menemukan kembali rumah dan kampung halamannya. Selain sebagai media pemersatu, Flores Pos, hingga saat ini masih dicintai oleh semua orang Flores.
Dalam perjalanannya, memang diakui ada duri dan kerikil tajam sebagai akibat dari komitmen Flores Pos untuk mengakhiri kemiskinan masyarakat Flores. Hambatan akibat masih adanya sebagian orang Flores yang tak mau berubah, tak mau dikritik agar bebas melakukan apa saja tanpa mempedulikan sesama.
Seluruh awak media ini harus berjibaku dengan berbagai sikap protes yang tak mau menerima setiap kritikan. Sebagai generasi muda, saya turut mengikuti perkembangan atau dimamika dari media yang kita cintai ini. Tentu Flores Pos tidak sebanding dengan media-media nasional lainnya yang memiliki kemampuan financial dan besarnya dukungan sponsor iklan.
Walaupun demikian, Flores Pos mengajarkan kepada kami generasi muda tentang komitmen dan prinsip hidup. Prinsip tentang kejujuran, disiplin dan tanggung jawab. Prinsip tentang kebhinekaan bahwa kita semua berbeda dan boleh berbeda secara politik tetapi kita satu keluarga. Kita dalam satu rumah, rumah Flores yang kita cintai.
Flores Pos hingga saat ini masih bertahan. Bertahan karena ingin menunjukan eksistensi orang Flores walaupun di satu sisi banyak orang Flores yang belum semuanya mau berlangganan dan belum semua rumah, kantor dan sekolah membaca harian ini. Seharusnya, kita semua bangga atas media ini.
Jika kita semua membaca, berlangganan tentu tampilan Fores Pos tidak seperti saat ini. Jika kita sadar tentang pentingnya membaca sudah pasti kita kaya pengetahuan. Bukankah kemiskinan terjadi karena kita tak berpengetahuan? Kini saatnya kita memiliki Harian Flores Pos. Sediakan koran Flores Pos di rumah kita, di perpustakaan kita dan di tas kerja kita.
Di usia yang ke-17 tahun, kami generasi muda berharap agar Flores Pos terus bertahan untuk mengunjungi pembaca. Semoga Flores Pos juga menyediakan ruang yang cukup untuk generasi muda berekspresi daripada hanya mempopulerkan para artis ibukota yang sebenarnya sudah tenar.
Ada banyak orang muda Flores yang sukses, ada banyak usaha kecil menengah yang perlu diangkat melalui pemberitaan media, ada banyak kelompok tani nelayan dan kelompok perempuan yang perlu diwartakan. Dengan cara itu, semangat hidup mereka akan terus bergelora dan semakin percaya diri selalu tampil setiap hari.
Selamat Ulang Tahun Flores Pos, semoga selalu diberkati dalam setiap layanan pewartaanmu. (***)
koran ini sepertinya sudah habis bensinnya...isinya tidak menarik..foto-fotonya tidak berbobot. Sayang kalau dia harus mati, tapi sepertinya dia akan mati. Sedih juga...mungkin gagal membaca tanda-tanda jaman. 17 belas tahun, makin tua makin semaput dan kita tidak usah hibur diri. Mungkin kebanggaan itu ada? Mungkin tidak ada? FP menabur apa yang sudah dia tuai
BalasHapus