Jumat, 15 Desember 2017
Wilfrid Yons Ebiet: Masih dimiskinkan, dibodohi, Rakyat perlu otonom pilih pemimpin
Kamis, 14 Desember 2017
Advokat Muda NTT Dukung Marianus Sae Maju Pilgub NTT
Sabtu, 09 Desember 2017
Simon Pati Weking: Calon PDIP Berpeluang Menangkan Pilgub NTT
DEPOK (NTT Darita) - Pengamat politik juga dosen ilmu komunikasi politik di Universitas Nusa Nipa (Unipa) Maumere, Simon Pati Weking, tetap yakin warga NTT menanti calon gubernur NTT period 2018-2023 yang diusung PDI Perjuangan.
"Banyak pihak menilai PDI-P terkesan mengulur-ulur rekomendasi untuk pasangan calon di Pilgub NTT kali ini, tapi saya kira PDI-P perlu waktu untuk memastikan jika pilihan pasangan calon bisa menang," ujarnya saat diwawancara Redaksi NTT Darita kemarin (9/12).
Ada banyak figur kuat dari internal PDI-P, kata Simon, selain figur non partai yang ikut dalam proses fit and proper, tapi terpenting bagi PDI-P adalah pasangan yang ditetapkan adalah terbaik dalam aspek popularitas (dikenal masyarakat karena prestasi dan track record/rekam jejak), juga pasangan yang berproses secara baik (anti money politic).
PDI-P, menurut Simon yang mengaku hanya idola pada PDI-P sejak dulu kala, adalah partai besar di negri ini yang tidak gampang terpuruk oleh pemberitaan media, meski faktanya, masyarakat terpola dalam wacana.
Baginya, PDIP-P bisa menawarkan pemimpin untuk NTT yang responsif, tidak saja refleksif, dan banyak kader PDI-P telah terlatih untuk ini. Negri ini butuh pemimpin yang responsif, dan Jokowi (Presiden) adalah contoh pemimpin yang sudah terlatih, ujar Simon yang saat ini sedang menempuh program magister (S2) di Universitas Mercubuana Jakarta.
"Banyak pihak menilai PDI-P terkesan mengulur-ulur rekomendasi untuk pasangan calon di Pilgub NTT kali ini, tapi saya kira PDI-P perlu waktu untuk memastikan jika pilihan pasangan calon bisa menang," ujarnya saat diwawancara Redaksi NTT Darita kemarin (9/12).
Ada banyak figur kuat dari internal PDI-P, kata Simon, selain figur non partai yang ikut dalam proses fit and proper, tapi terpenting bagi PDI-P adalah pasangan yang ditetapkan adalah terbaik dalam aspek popularitas (dikenal masyarakat karena prestasi dan track record/rekam jejak), juga pasangan yang berproses secara baik (anti money politic).
PDI-P, menurut Simon yang mengaku hanya idola pada PDI-P sejak dulu kala, adalah partai besar di negri ini yang tidak gampang terpuruk oleh pemberitaan media, meski faktanya, masyarakat terpola dalam wacana.
Baginya, PDIP-P bisa menawarkan pemimpin untuk NTT yang responsif, tidak saja refleksif, dan banyak kader PDI-P telah terlatih untuk ini. Negri ini butuh pemimpin yang responsif, dan Jokowi (Presiden) adalah contoh pemimpin yang sudah terlatih, ujar Simon yang saat ini sedang menempuh program magister (S2) di Universitas Mercubuana Jakarta.
Sabtu, 02 Desember 2017
Aloysius Madja-Calon Gubernur: NTT, Propinsi Salah Urus
DEPOK (NTT Darita) - Publik NTT berharap pada pemimpin baru (gubernur-wakil gubernur) untuk mengubah stigma buruk NTT, bertahun-tahun menyandang predikat propinsi paling korup, kinerja birokrasi paling rendah, akibatnya jadi propinsi paling miskin di negri ini.
Langganan:
Postingan (Atom)