Selasa, 03 Januari 2017

Lely & kebanggaan menjadi redaktur Bisnis Indonesia

JAKARTA (NTT Darita) - Bisnis Indonesia, harian ekonomi dan bisnis terkemuka di negri ini, tampil berbeda tahun ini, tepat di usianya yang ke-31. Mulai hari ini, koran Bisnis Indonesia milik konglomerat lokal Sukamdani terbit dalam format mini broadsheet yang kompak, handy, modern dan relevan.

Sejumlah perubahan juga dilakukan terutama dalam gaya penyajian yang lebih mudah dicerna dengan nuansa yang lebih segar, untuk melayani pembaca dari segmen baru generasi milenial seperti pelaku usaha rintisan, usahawan belia, dan kelompok pembaca pemula.

Setelah lebih dari 30 tahun melayani pembaca, Bisnis Indonesia dituntut untuk selalu lebih dinamis menghadapi dinamika dan perubahan perilaku konsumen, terutama perkembangan media digital yang mengubah cara masyarakat mengkonsumsi informasi.

Yang menarik, kali ini pemilik koran Bisnis Indonesia menugaskan barisan anak muda untuk menangani manajemen redaksi, karena yakin lebih memahami dinamika bisnis media di era digital ini.

Maria Yuliana Benyamin, akrab disapa Lely, juga ditunjuk sebagai salah satu Redaktur Pelaksana (redpel), satu level di bawah Pemimpin Redaksi (pemred). Bisnis Indonesia mengangkat 5 redpel dan Lely, wartawati cantik asal Flores ini, ditugaskan membawahi kompartemen industri, otomotif, dan energi.

Setelah 8 tahun berkerja sebagai reporter, Lely diangkat menjadi redaktur, sebuah pencapaian karir yang terbilang sangat cepat bagi industri media pada umumnya.

Sebagai redaktur sangat potensial, Bisnis Indonesia menugaskan Lely untuk belajar di beberapa lembaga pendidikan di luar negeri, termasuk sangat sering melakukan peliputan di beberapa negara.

Sejak kemarin (2/1), Lely memulai tugas barunya sebagai redpel. Senior-seniornya, yang juga para mentornya, terutama asal NTT (Flores) seperti Abraham Runga Mali, tentu bangga karena Lely membuktikan diri sebagai awak media dengan kapasitas intelektual jurnalistik yang super.

Hanya segelintir awak media asal NTT yang pernah dan sedang berkarya di Bisnis Indonesia, namun hampir semuanya melakukan pencapaian yang sama hebat. Abaraham Runga Mali pernah menjabat redpel di Bisnis Indonesia. Sebelumnya, Yosef Ardi dan Sirilus Kerong, juga asal Flores, menjadi orang kunci bagi Bisnis Indonesia.

Yosef Ardi, teman satu angkatan dengan Abraham Runga Mali, pernah menjabat redaktur dan kepala litbang Bisnis Indonesia. Saat ini Yosef Ardi, pria tamatan Seminari Kisol-Ruteng itu, mengembangkan media sendiri yakni website berlangganan www.yosefardi.com. Sirilus Kerong asal Flores Timur pernah menjabat pemred harian berbahasa Cina milik grup Bisnis Indonesia, selain jadi redpel dan wapemred di koran Bisnis Indonesia.

Di mata teman-teman, terutama reporter yang diasuhnya, Lely adalah sosok redaktur yang digugu dan ditiru. Semua reporter yang diasuhnya terus ingat ketika Lely bilang, “Kebanggaan menjadi redaktur adalah ketika para reporter di bawahnya menjadi orang yang diperebutkan oleh banyak pihak.”

Lely adalah alumnus Universitas Nasional (UNAS), jurusan SIP, fakultas Ilmu Politik, tamat tahun 2005. Lely awal bekerja di koran Bisnis Indonesia sebagai reporter magang dan fokus menekuni pekerjaan reportase, hingga kemudian jadi rebutan para redaktur karena performa Lely yang mengagumkan itu, juga berkat dukungan suami (Alexander Yopi Susanto) yang kala itu bekerja sebagai wartawan harian Investor Daily, rival kuat Bisnis Indonesia.

Lely, ibu dua anak puteri ini, menempuh sekolah lanjutan atas di SMA St Maria Yogyakarta (1998–2001), setelah tamat dari SMP Kartini Mataloko-Ngada-Flores.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar