Kamis, 10 Desember 2015
Artis Pasha Ungu, Wakil Walikota Palu dalam pelukan Angel Karamoy
Artis Zumi Zola, Gubernur Termudah
JAKARTA (NTT Darita) - Artis kurang terkenal (artis film laga), ZUMI ZOLA, sukses jadi gubernur termuda (35 tahun) untuk propinsi jambi..sosok kurang terkenal memimpin wilayah kurang terkenal, padahal sebelum itu zumi zola terpilih sebagai bupati tanjung jabung timur (jambi).
Sabtu, 05 Desember 2015
Puisi untuk PLN NTT YANG SERING MATIKAN LAMPU
Oleh Adrianus Ndu Ufi
“Listrik mati selalu untuk kami, thanks PLN kau mengajari kami tentang kesabaran, kau mengingatkan kami tentang kegelapan yg nantinya akan kami dapat setelah kematian, dan kau mengajarkan kami bagaimana caranya mengucap syukur.
Selasa, 24 November 2015
Lebih baik nyalahkan lilin, daripada mencaci maki kegelapan dan PLN
JAKARTA (NTT Darita) - Kala banyak warga mengeluhkan pelayanan PLN yang buruk belakangan ini, akibat sering mati lampu, wisudawati Elsa Kristin Agustini Loasana memilih menghibur diri ketika rumahnya gelap di malam pesta wisudanya.
Selasa, 10 November 2015
Tenun NTT Karya LeViCo Butik (Foto Jublina Lina)
Berikut foto cantik model tenun NTT karya LeViCo Butik di acara Jakarta Fashion Week yang digelar Sabtu pekan lalu.
Sabtu, 24 Oktober 2015
Eksotika NTT 2015: Fashion Show, Tarian Khas, dan Produk Budaya
JAKARTA (NTT Darita) Tarian khas NTT, fashion show karya Musa Widyatmodjo, dan produk budaya NTT adalah bagian terpenting pameran Eksotika NTT, di Anjungan rumah adat NTT, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, 22 Oktober 2015.
Sabtu, 19 September 2015
Ivan Nestorman: Eco Jazz Lebih Intim dengan Audiens
JAKARTA (NTT Darita) - Ratusan remaja kota Solo, Jawa Tengah, memeriahkan Solo City Jazz 2015 yang digelar pada Sabtu (18 September 2015). Bisa jadi karena kota Solo punya banyak orang muda yang bermasalah maka Musik Jazz dirasa perlu digelar.
Jumat, 04 September 2015
Ikke Nurjanah & Musik Dangdut Sasando
JAKARTA (NTT Darita) - Penyanyi senior dangdut Ikke Nurjanah sangat terpukau oleh merdunya suara musik Sasando dan kagum karena musik tradisional asal NTT ini bisa mengiringinya saat mendendangkan lagu berjudul Terlena.
Rabu, 19 Agustus 2015
Putri NTT Carolina, Artis Dangdut Azizah & Mayoret Sexy
JAKARTA (NTT Darita) - Maria Carolina Theresa Noge, Puteri Indonesia untuk Kepulauan NTT, NTB dan Bali 2015, dan Azizah (Maumere) KDI, runner-up Kontes KDI 2015 program MNCTV, adalah 2 sosok wanita paling cantik untuk NTT tahun ini.
Selasa, 23 Juni 2015
Selamat Jalan Ben Mboi Gubernur NTT tahun 1978-1988
Beliau telah meninggal dunia Selasa dini hari (23 Juni 2015) dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta pada Kamis (25 Juni 2015).
Pelajaran Kepemimpinan Ben Mboi, oleh Elias Sumardi Dabur
Ben Mboi sebagaimana ditulis penerbit KPG adalah gubernur NTT yang legendaris. Dialah satu-satunya dokter AD sekaligus combatant dan airborne yang diterjunkan di Irian Barat tahun 1962 dalam Operasi Naga. Bahkan hingga kini dia satu-satunya dokter yang ikut berperang dalam sejarah TNI.
Pelajaran Kepemimpinan Ben Mboi, oleh Elias Sumardi Dabur
Ben Mboi sebagaimana ditulis penerbit KPG adalah gubernur NTT yang legendaris. Dialah satu-satunya dokter AD sekaligus combatant dan airborne yang diterjunkan di Irian Barat tahun 1962 dalam Operasi Naga. Bahkan hingga kini dia satu-satunya dokter yang ikut berperang dalam sejarah TNI.
Rabu, 03 Juni 2015
Awas Azizah, Kejutan dari Mahesa Mengerikan
JAKARTA (NTT Darita) - Kejutan, surprise (bahasa Inggris), selalu indah dan dikenang oleh seorang calon bintang di dunia musik dan hiburan, seperti ketika bintang dangdut KDI 2015 asal kota Maumere Manise, Flores, NTT, mendapat kejutan berupa kehadiran Regina, salah satu bintang Indonesia Idol.
Publik musik dangdut NTT tentu bangga karena calon bintang pertama dari bumi Flobamora, Azizah KDI, mendapat dukungan dari sang juara kontes Indonesia Idol, Regina.
Saat tampil menyanyi bersama Aziza KDI di panggung Kontes Dangdut Indonesia (KDI) yang disiarkan langsung oleh MNCTV, Regina pun berpesan.
"Otaknya jangan, gue harus menang tapi bagaimana setiap perform saya harus maksimal," nasihat Regina.
Sabtu, 30 Mei 2015
Azizah Bintang KDI 2015 & Maumere Manise (album foto 2)
JAKARTA (NTT Darita) - Azizah Maumere, saat ini bersaing dalam 4 Besar Kontes Dangdut Indonesia (KDI) yang disiarkan langsung oleh MNCTV, hari ini (Sabtu 30/5) pulang ke kampungnya Maumere Manise, Flores, ditemani salah satu juri Bertha, tim kreatif Azizah beserta pelatihnya.
Besok (Minggu), Azizah balik ke Jakarta untuk mempersiapkan diri tampil di KDI 2015 menuju 3 Besar.
Hari ini warga kota Maumere tumpah ruah di jalan menyambut kedatangan Azizah Maumere.
Pada malam hari, sekitar 25 ribu massa memadati lapangan Kota Baru untuk menyaksikan Azizah Maumere menyanyi, cara paling efektif bagi seorang calon bintang untuk mengucapkan terima kasih kepada pendukung setianya dan menebar simpati agar mendapat dukungan lebih besar menuju puncak kontes KDI 2015.
Besok (Minggu), Azizah balik ke Jakarta untuk mempersiapkan diri tampil di KDI 2015 menuju 3 Besar.
Hari ini warga kota Maumere tumpah ruah di jalan menyambut kedatangan Azizah Maumere.
Pada malam hari, sekitar 25 ribu massa memadati lapangan Kota Baru untuk menyaksikan Azizah Maumere menyanyi, cara paling efektif bagi seorang calon bintang untuk mengucapkan terima kasih kepada pendukung setianya dan menebar simpati agar mendapat dukungan lebih besar menuju puncak kontes KDI 2015.
Azizah Bintang KDI 2015 & Maumere Manise (album foto)
JAKARTA (NTT Darita) - Azizah Maumere, saat ini bersaing dalam 4 Besar Kontes Dangdut Indonesia (KDI) yang disiarkan langsung oleh MNCTV, hari ini (Sabtu 30/5) pulang ke kampungnya Maumere Manise, Flores, ditemani salah satu juri Bertha, tim kreatif Azizah beserta pelatihnya.
Besok (Minggu), Azizah balik ke Jakarta untuk mempersiapkan diri tampil di KDI 2015 menuju 3 Besar.
Hari ini warga kota Maumere tumpah ruah di jalan menyambut kedatangan Azizah Maumere. Pada malam hari, sekitar 25 ribu massa memadati lapangan Kota Baru untuk menyaksikan Azizah Maumere menyanyi, cara paling efektif bagi seorang calon bintang untuk mengucapkan terima kasih kepada pendukung setianya dan menebar simpati agar mendapat dukungan lebih besar menuju puncak kontes KDI 2015.
Mereka yang setia mendukung Azizah Maumere seperti para siswa dan guru di SMEA Yohanes XXIII Maumere, panitia dan relawan sukses Azizah di MOF, MUI Sikka, Bapak USKUP Mof, Pendeta MOF, dan masyarakat Maumere dan Flobamora (NTT).
Sabtu, 23 Mei 2015
Grace Gracella: IDOLAKU LUAR BIASA (Najwa Shihab Gwerit Kwatek)
Berhenti pada mengidolakan, itu hal biasa bagi semua orang. Yang luar biasa itu yang pencapaiannya mendekati bangun pribadi Sang Idola, tetapi jangan mengimitasi.
Sebuah perjalanan dan kisah luar biasa yang aku alami, bahkan masih tidak aku percaya. Air mata masih mengalir dalam syukur tak henti untuk Rera Wulan Tanah Ekan dan Sang Kuasa.
Kisah ini mengajariku agar jangan pernah berhenti untuk berusaha, jangan pernah putus asa, dan teruslah berkarya. Kelak apapun itu harapan dan inginmu dalam segala cita dan karya, karena kuatmu dalam berusaha maka ada titik dimana roh dan semangatmu mempertemukanmu dengan setiap orang yang kamu anggap hebat.
Jumad, 22 Mei 2015 pkl. 21:49, waktu dimana aku bertemu dengan idolaku sepanjang masa "NAJWA SHIHAB." (Seorang presenter Metro Tv yang luar biasa cerdas dan cantiknya).
Mungkin hal yang biasa bagi banyak orang. Tapi dalam air mata haru, peluk dan rangkulnya, lembut pipi dan sapaannya itu adalah memori yang akan membekas selama hayat hidupku.
Satu kebanggaan tersendiri Najwa Shihab mau mengenakan KWATEK (Kain Tenun) dan SNAE (Selendang) asal Adonara- Lamaholot - Flores Timur- NTT pemberianku.
Bukan seberapa megahnya, tapi nilai yang dia pakai. Bahkan tidak ada yang membedakan kami di sana. Najwa berasal dari negeri Angin Mamiri-Makassar dan aku dari Ujung Nusa Bunga Tanah Tadon Adonara.
Najwa beragama Islam dan aku Khatolik, Najwa berkulit putih dan aku hitam, tapi sekat perbedaan itu bahkan tak kelihatan di antara kami. Aku memaknainya kami orang Indonesia yang masih mengamalkan PANCASILA yang berdiri di atas semua golongan, bahwa kita sama, kita satu, berbangsa dan tanah air satu Indonesia. Kami cinta budaya alam ini.
Najwa Shihab idolaku sepanjang masa. Terima kasih untuk malam yang indah itu.
DARI JOGJA UNTUK BANGSA, ku Persembahkan Untukmu ADONARA, bahwa yang istimewa BERANI TAMPIL BEDA.
Sekilas ada bangga yang terus membekas, sejarah hidupku akan terus menulisnya, ada orang yang melihatmu bangga. Terima kasih tak berakhir idolaku.
We think Globaly, and we Act Localy. SAYA BANGGA JADI ORANG ADONARA , SAYA BANGGA JADI IDOLAMU
Masih percaya, kita akan ketemu lagi dengan cerita yang jauh lebih hebat tentang kita nanti. (Foto diamAsis Lewokedaokeda, at Museum Benteng Vredeburg Yokyakarta)
Jumat, 22 Mei 2015
Agust Dapa Loka: Jalan Kehormatan Seorang Guru
Agust Dapa Loka |
Dr. Anies Baswedan (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) dalam Kata Pengantarnya mengatakan, “Sebagai seorang guru, Pak Agust Dapa Loka jelas menempuh jalan kehormatan. Selama ini ia memilih hadir bersama anak-anak kita, bersama para pemilik masa depan. Ia berdedikasi terhadap dunia pendidikan, bahkan dalam kondisinya yang saat ini sedang sakit. Ia contoh nyata betapa optimisme dan sudut pandang positif mampu mengalahkan segala halangan dan rintangan. Dalam sakitnya, selain terus mengajar, Pak Agust juga menyempatkan menulis novel dan puisi. Ia cukup produktif”.
Lebih lanjut kata Anies, “Ini kumpulan puisi pertamanya. Dalam kumpulan puisi ini ia menceritakan kegelisahan seorang anak bangsa atas permasalahan yang terjadi di sekeliling dan di negara tercintanya. Dalam ‘Gemerisik Ilalang Padang Sabana’, kita mendapati puisi itu bernada getir dalam menceritakan keseharian, tapi juga penuh semangat bahwa tekad yang kuat mampu melibas kendala apa pun yang datang kepada kita”.
Penggalan puisi "Gemerisik Ilalang Padang Sabana":
Gemerisik ilalang padang sabana
adalah tekad yang tak bisa mati
sebelum puisiku dikubur bersama
di ujung tanah yang sudah lama menanti
Komentar Agust atas pengantar Menteri, “Pak Anies memberi atau menyuburkan sikap optimistis yang pernah nyaris hilang itu. Dia menyiramnya kembali. Tugas saya untuk merawat”.
Kamis, 23 April 2015
Yeni Kabupung: Kegagalan kali ini sebagai tempat untuk belajar
Paulina Yeni Kabupung |
"Yah saya menyikapi kegagalan kali ini Sebagai tempat untuk belajar karena kegagalan adalah kesuskesan yang tertunda," tulisa Paulina Yenika Bupu.
Yeni telah melalui proses panjang audisi sampai ke gala show tapi harus terhenti, tidak lanjut ke tahap chair.
"Tapi itulah usaha maksimal yang bisa saya lakukan karena emang kemarin rasanya belum siap dalam banyak hal, belum siap perpustakaan lagu2 baru yang harus up to date terus," tulis Yeni.
Mantan anggota DPRD Sikka periode 2009-2014 dari partai Golkar ini mengakui belum fokus karena memikirkan banyak tanggung jawab di Maumere yang belum tuntas.
"Sekolah yang sedang saya dirikan harus juga mulai operasional tahun ajaran baru ini jadi emang susah fokus, saingan nya juga berat2 semua karena rata2 yang kategori over age atau usia diatas 25 itu hampir semuanya bagus dan mereka banyak yang masih penyanyi aktif reguleran di banyak tempat," tulis Yeni.
"Trus juga emang harus siap fisik harus fit karena shooting tuh dari pagi ampe pagi lagi."
Ikut lagi 2017
Tidak sekedar menghibur diri dan juga keluarga karena kegagalan kali ini, Yeni bertekat untuk ikut lagi audisi X-Factor pada 2017 nanti.
"Jangan putus asa, season berikut harus ikut lagi. Regina idol saja 7x baru lolos dan langsung jadi juara jadi kalo ada kesempatan lagi tidak usah ragu untuk ikut lagi," demikian ayah Yeni dan suaminya memberi semangat saat menjemput Yeni di bandara Frans Seda Maumere.
"So saya pikir season berikut di 2017 saya akan ikut lagi, kegagalan ini patut di syukuri karena jadi awal yang baik untuk belajar lebih banyak lagi dari kegagalan itu sendiri sehingga waktu yang ada ini menjadi moment baik untuk mempersiapkan diri untuk lebih baik lagi di season berikutnya," tulis Yeni.
Yeni juga sejak 2008 telah mendirikan lembaga kursus vokal bernama Games Pro (Generasi Muda Sikka Production). Selama 3 tahun, Yeni pernah membimbing Thomas Vincent ketikan mengikuti ajang lomba nyanyi di The Voice Indonesia Indosiar.
Saat ditanya yuri X-Factor terkait motivasi mengikuti ajang populer di tanah air ini, Yeni mengatakan dirinya ingin mewujudkan impian sejak kecil di ajang X-Factor.
"Saat ini saya beternak sapi, punya yayasan di bidang pendidikan, dan mantan anggota DPRD Sikka periode 2009-2014. Saya sukses di politik tapi bagi saya belum sukses penuh kalo saya belum bisa sukses dengan apa yang menjadi impian saya sejak kecil. Saya ingin balance untuk hidup saya. That is my passion."
Jumat, 17 April 2015
Buku: Terimakasih - SBY, JURNAS dan DEMOKRAT
(Relasi Kekuasaan Ditinjau dari Aspek Sosiologi)
Oleh Friederich Batari
Tanggal 1 Juni 2015, Harian JURNAL NASIONAL genap berusia 9 tahun, terhitung sejak 1 Juni 2006. Harian ini memang telah ditutup pada tanggal 1 Nopember 2014 (versi cetak) dan 8 Januari 2015 (versi online: Jurnas.com).
Meski usia media ini relatif singkat, namun secara pribadi, saya berterimakasih atas kenangan indah selama menjadi wartawan di media ini utamanya saat bertugas meliput kegiatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (saat itu) baik di Istana Presiden, sejumlah kota di Indonesia termasuk di luar negeri.
Juga kenangan/pengalaman saat mendapat penugasan untuk meliput seputar berita politik, hukum dan pertahanan (lingkungan parlemen RI: MPR/DPR/DPD RI), Kementerian Pertahanan dan TNI, kegiatan partai politik/ormas, dll.
Atas semua itu, saya sedang merampungkan kenangan itu dalam sebuah buku, semacam utaian memori: Terimakasih - SBY, Jurnas, dan Demokrat (Relasi Kekuasaan Ditinjau dari Aspek Sosiologi).
Beberapa bagian unik akan tersaji dalam buku ini, antara lain, insiden kecil dimana saya sempat dilarang naik pesawat kepresidenan. Saat itu, Presiden SBY hendak mengunjungi korban bencana di Aceh Tengah pada pertengahan 2013.
Hal ini akibat kesalahan saya, dimana datang terlambat di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta. Pada waktu itu, Presiden SBY dan Ibu Ani sudah berada di dalam pesawat. Secara protokuler memang awak media yang ikut dalam rombongan termasuk para menteri dan rombongan presiden harus lebih dahulu naik di pesawat, atau mendahului Presiden.
Namun, entah kenapa, meski tangga pesawat (bagian depan) sudah ditarik keluar dan pintu pesawat bagian depan sudah ditutup, namun saya masih diperbolehkan naik pesawat, setelah “mengorbankan” seorang staf Humas Biro Istana Presiden yang terlebih dahulu berada di dalam pesawat. Bagaimana ceritera lengkapnya, nanti akan disajikan dalam buku ini.
Masih banyak lagi kisah unik, saat meliput kunjungan Presiden SBY di Meksiko, Brazil dan Ekuador (Amerika Latin), Kamboja, Pakistan, Malaysia, Singapura, Timor Leste, Republik Kepulauan Fiji, dan Brunei Darussalam, termasuk pengalaman saat transit di Dubai (Uni Emirat Arab), Amsterdam (Belanda), Pittshburgh dan Seattle (Amerika Serikat), Osaka (Jepang).
Bagi orang Sumba, NTT seperti saya, mungkin tidak banyak yang mengetahui bahwa kaktus, salah satu jenis tanaman di pesisir pantai Kodi, Sumba Barat Daya NTT, ternyata menjadi salah satu menu makanan yang disajikan di sebuah hotel/restoran, tempat delegasi Indonesia menginap ketika ikut dalam rombongan Presiden pada KTT G20 di Los Cabos, Meksiko, bulan Juni 2012.
Tentu saja, bagian lain yang mungkin agak serius, antara lain: bagaimana posisi dan framing pemberitaan Harian Jurnal Nasional terkait Angket Bank Century, kasus Polri vs KPK (Cicak vs Buaya), dan sejumlah isu lainnya, misalnya pemberitaan mengenai mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum (pernah menjadi Redaktur Khusus Harian Jurnal Nasional), juga terkait pemberitaan terpidana Andi A Mallanggeng (mantan Jubir Presiden/mantan Menpora), dll.
Lantas, bagaimana nasib Karyawan/Wartawan Jurnal Nasional yang berada dibawah naungan PT Media Nusa Pradana pada detik-detik menjelang dan sesudah Harian Jurnal Nasional/Jurnas.com ditutup. Itu juga menjadi bagian yang dapat dibaca dalam buku ini.
Sehubungan dengan itu, saya mohon doanya agar dapat menyelesaikan penulisan buku ini.
Salam hormat,
Friederich Batari
(Jika ada masukan dan saran, boleh disampaikan melalui email: fredybatari@yahoo.com, HP 081387669118, BBM (PIN 535DAE26), twitter: @fredybatari atau @fredy_batari)
Oleh Friederich Batari
Tanggal 1 Juni 2015, Harian JURNAL NASIONAL genap berusia 9 tahun, terhitung sejak 1 Juni 2006. Harian ini memang telah ditutup pada tanggal 1 Nopember 2014 (versi cetak) dan 8 Januari 2015 (versi online: Jurnas.com).
Meski usia media ini relatif singkat, namun secara pribadi, saya berterimakasih atas kenangan indah selama menjadi wartawan di media ini utamanya saat bertugas meliput kegiatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (saat itu) baik di Istana Presiden, sejumlah kota di Indonesia termasuk di luar negeri.
Juga kenangan/pengalaman saat mendapat penugasan untuk meliput seputar berita politik, hukum dan pertahanan (lingkungan parlemen RI: MPR/DPR/DPD RI), Kementerian Pertahanan dan TNI, kegiatan partai politik/ormas, dll.
Atas semua itu, saya sedang merampungkan kenangan itu dalam sebuah buku, semacam utaian memori: Terimakasih - SBY, Jurnas, dan Demokrat (Relasi Kekuasaan Ditinjau dari Aspek Sosiologi).
Beberapa bagian unik akan tersaji dalam buku ini, antara lain, insiden kecil dimana saya sempat dilarang naik pesawat kepresidenan. Saat itu, Presiden SBY hendak mengunjungi korban bencana di Aceh Tengah pada pertengahan 2013.
Hal ini akibat kesalahan saya, dimana datang terlambat di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta. Pada waktu itu, Presiden SBY dan Ibu Ani sudah berada di dalam pesawat. Secara protokuler memang awak media yang ikut dalam rombongan termasuk para menteri dan rombongan presiden harus lebih dahulu naik di pesawat, atau mendahului Presiden.
Namun, entah kenapa, meski tangga pesawat (bagian depan) sudah ditarik keluar dan pintu pesawat bagian depan sudah ditutup, namun saya masih diperbolehkan naik pesawat, setelah “mengorbankan” seorang staf Humas Biro Istana Presiden yang terlebih dahulu berada di dalam pesawat. Bagaimana ceritera lengkapnya, nanti akan disajikan dalam buku ini.
Masih banyak lagi kisah unik, saat meliput kunjungan Presiden SBY di Meksiko, Brazil dan Ekuador (Amerika Latin), Kamboja, Pakistan, Malaysia, Singapura, Timor Leste, Republik Kepulauan Fiji, dan Brunei Darussalam, termasuk pengalaman saat transit di Dubai (Uni Emirat Arab), Amsterdam (Belanda), Pittshburgh dan Seattle (Amerika Serikat), Osaka (Jepang).
Bagi orang Sumba, NTT seperti saya, mungkin tidak banyak yang mengetahui bahwa kaktus, salah satu jenis tanaman di pesisir pantai Kodi, Sumba Barat Daya NTT, ternyata menjadi salah satu menu makanan yang disajikan di sebuah hotel/restoran, tempat delegasi Indonesia menginap ketika ikut dalam rombongan Presiden pada KTT G20 di Los Cabos, Meksiko, bulan Juni 2012.
Tentu saja, bagian lain yang mungkin agak serius, antara lain: bagaimana posisi dan framing pemberitaan Harian Jurnal Nasional terkait Angket Bank Century, kasus Polri vs KPK (Cicak vs Buaya), dan sejumlah isu lainnya, misalnya pemberitaan mengenai mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum (pernah menjadi Redaktur Khusus Harian Jurnal Nasional), juga terkait pemberitaan terpidana Andi A Mallanggeng (mantan Jubir Presiden/mantan Menpora), dll.
Lantas, bagaimana nasib Karyawan/Wartawan Jurnal Nasional yang berada dibawah naungan PT Media Nusa Pradana pada detik-detik menjelang dan sesudah Harian Jurnal Nasional/Jurnas.com ditutup. Itu juga menjadi bagian yang dapat dibaca dalam buku ini.
Sehubungan dengan itu, saya mohon doanya agar dapat menyelesaikan penulisan buku ini.
Salam hormat,
Friederich Batari
(Jika ada masukan dan saran, boleh disampaikan melalui email: fredybatari@yahoo.com, HP 081387669118, BBM (PIN 535DAE26), twitter: @fredybatari atau @fredy_batari)
Sabtu, 11 April 2015
Frans Mado, How Strong He is?
Frans Mado |
Frans Mado adalah salah satu dari sedikit anggota NB (Nagekeo Bersatu) yang selalu memberi dukungan dan apresiasi bagi admin. Terima kasih bagi senior-senior dan rekan NB yang sudah menopang admin selama ini.
Pada 19 Februari 2013, Frans Mado menulis di NB tentang mengagas eksistensi Kepulauan Flores di PERTH AUSTRALIA. Beliau juga menekankan bahwa Nagekeo, dalam eksistensi Kepulauan Flores, dapat menambah dinamika kepulauan ini ke depan. NAGEKEO UNGGUL DALAM LOKALITAS. Kekuatan Masa Transisi Nagekeo ada pada: TRADISI AGROINDUSTRI, TEKNOLOGI AGROINDUSTRI, DAN EKONOMI TOURISM, tulis Frans Mado.
Saat anggota NB hanyut dalam debat kusir dan merespon negatif beberapa postingan warga NB diaspora terkait isu-isu pembangunan ekonomi di Nagekeo, Frans Mado memaparkan idealisme positifnya pada 19 Desember 2012.
IDEALISME POSITIF... MENURUT FRANS MADO YAITU: kejarlah kemerdekaan iman dan kemerdekaan finansial serta kemerdekaan komunikasi dalam pergaulan antar manusia..... itu yang kita cari dalam hidup ini. "BAHAGIA DUNIA DAN AKHIRAT".
Kemerdekaan iman: mendapatkan relasi kita dengan Tuhan sedekat apa? Kemerdekaan finansial: relasi bisnis kita dalam meraih rupiah sekuat apa? Kemerdekaan komunikasi: relasi kita dalam pergaulan antar manusia sekuat apa?
Kini kita harus cari kesetaraan dan kesamaan di NB, untuk merasa bahagia dan dapat berbagi cerita, mudah-mudahan yang membaca ikut bahagia dan bertambah semangat hidupnya. Keragaman cara berpikir dan bertindak di NB, itu lah kekayaan kita.
Untuk itu kita mau ke mana....MENOLONG DIRI SENDIRI, MENOLONG SESAMA, MENOLONG NAGEKEO, MENOLONG REPUBLIK INDONESIA?
BELAJAR DAN BELAJAR DAN BELAJAR menemukan jati diri, dalam multi demensi kehidupan. Kita saling belajar....tak perlu gelisah...atau terlalu sedih dgn sejuta komentar.....jalankan saja apa yg bisa kita lakukan. Penciptaan Tuhan saja......masih dinilai manusia serba kurang.....apalagi buatan tangan manusia seperti kita ini. Inilah dunia..
----
Senyuman adalah obat termurah yang saya miliki saat ini. Saya sedang melihat Nagekeo bersatu dari sini (Perth-Australia), tulis Frans Mado medio Pebruari 2013.
Persaudaraan kita terus merajut bagaikan emas mulia. Semakin digosok semakin mengkilat. Semoga senyuman kecil ini (tampak pada fotonya) dapat menghibur para sahabat di nagekeo bersatu. Semoga dukungan kita dengan berbagai opini dan saran dapat memajukan Nagekeo dari cara berpikir kita yang demokratis dan konstruktif bagi Nagekeo.
Menatap Nagekeo dengan penuh senyum, membawa kita bahagia. Harapan selalu ada ke depannya yang penuh dengan dinamika, kompetitif dan sejahtera. Semoga kita semakin bijaksana dalam berperan serta dalam membangun kekerabatan di Nagekeo.
Demikian Frans Mado berbagi sangat banyak pemikiran inspiratif bagi segenap warga NB.
Seperti publik NB pada umumnya, saya terus mengikuti karya dan perjuangan Frans Mado Cs untuk pembentukan Propinsi Kepulauan Flores.
Kongres pertama di Manggarai dan kedua di Nagekeo telah berjalan lancar. Kongres ketiga di Ende akan dilakukan dalam 1-2 bulan ke depan.
Di awal, wacana pembentukan propinsi Flores digulirkan oleh PANITIA PERSIAPAN PEMBENTUKAN PROVINSI KEPULAUAN FLORES (P4KF). Frans Mado, Korlu P4KF Australia, lumayan intens memberi info terkini perkembangan kegiatan P4KF di NB ini.
Setelah itu, P4KF tidak sendiri lagi tapi bergandengan dengan pimpinan daerah (bupati) di daratan Flores, Alor, dan Lembata. Maka itu, kongres digelar.
Hal yang dikuatirkan tentu, bupati yang mendukung tidak membawa kepentingan politiknya kecuali menyokong kepentingan P4KF yakni terbentuknya Propinsi Flores Kepulauan. Dan barisan pejuang P4KF tidak wajib mendapat kekuasan (jabatan) ketika Propinsi Flores terbentuk secara definitif.
Tidak boleh ada pejuang tunggal dan P4KF jangan mengklaim itu kecuali mengakui sebagai kelompok perintis. Nama propinsi telah dibaptis (disepakati) pada kongres kedua di Nagekeo. Tinggal penetapan ibukota propinsi. Tim peneliti independen akan membuat kajian dalam kurung waktu Juni-September 2015, dan hasilnya akan diserahkan kepada Gubernur NTT sekitar Oktober tahun ini, untuk diteruskan ke Kementrian Dalam Negeri.
Frans Mado mungkin bisa tersenyum lebar saat ini karena Propinsi Flores telah benar-benar lahir setelah dibaptis namamya.
Pertanyaan saya, mungkin juga kita semua, APAKAH PROPINSI KEPULAUAN FLORES DISETUJUI PEMERINTAHAN PUSAT?
Karena topik ini adalah domain politik, maka tentu KEMAMPUAN LOBBY akan menentukan. Jika Frans Mado Cs bisa melobby pimpinan daerah untuk ambil peran, kemudian publik Flores, Lembata, Alor di Jakarta bisa berperan mengawal dokumen ini untuk sampai ke Kemendagri dan melobby pemerintahan pusat, saya kira Propinsi Kepulauan Flores akan sungguh-sungguh lahir.
Frans Mado telah membuktikan HOW STRONG HE IS. Bagaimana dengan kita? (hans obor)
Jumat, 13 Maret 2015
PROFIL: PT Veritas Dharma Satya (Valens Daki Soo)
JAKARTA (NTT Darita) - PT Veritas Dharma Satya (VDS), sebuah perusahaan yang fokus pada kegiatan pelatihan (training) dan konsultasi (consulting), semakin memperluas penetrasi bisnisnya di Jakarta dengan menggarap korporasi multinasional sebagai klien baru.
Tentu kami tetap fokus pada klien lokal termasuk UKM karena kami ingin VDS bisa mewujudkan "bonum commune" (kesejahteraan bersama) bersama mitra bisnis bahkan pada tataran masyarakat yang lebih luas, ujar Valens Daki-Soo, pendiri PT VDS belum lama ini.
Valens menegaskan bahwa PT VDS bertekad "Memberi yang Terbaik" dengan berbasis nilai kebenaran (Veritas), kebaikan (Dharma) dan loyalitas (Satya).
"Saya bangun perusahaan ini lebih bersifat historis-personal, sebuah kisah pribadi yang bergerak dari pengalaman konkrit," ujarnya tanpa memberi penjelasan apa-apa.
Publik NTT di Jakarta tentu mengenal sangat dekat sosok politisi muda dari Partai PDI-Perjuangan ini. Media nasional dan lokal seringkali menghadirkan pemikiran politik idealis dari Valens Daki-Soo ditengah fenomena dahsyatnya kekuatan uang di ajang percaturan politik di negeri ini.
Kenyataan saat ini adalah bahwa idealisme di bidang politik sering 'tak berdaya' menghadapi fenomena dahsyatnya kekuatan uang di dunia politik. Kompetisi dan kontestasi politik yang lebih didominasi 'money power' membuat politisi yang hanya mengandalkan idealisme sulit untuk 'survive'.
Bisa saja, Valens Daki-Soo mengerti realitas politik ini dan memilih tidak terjun sepenuhnya di dunia politik. Dia mungkin memilih tetap tampil sebagai sosok politisi idealis yang survive, karena itu dia tidak ingin kalah oleh dominasi money power dari luar dirinya.
Valens mengalihkan fokus dan orientasinya ke dunia bisnis pada 2011 dengan mendirikan VDS Consulting dan melegalisasi usahanya dalam bentuk perseroan terbatas (PT) pada Juli 2012.
Setelah divisi Training & Consulting, dibukalah divisi Outsourcing (untuk melayani kebutuhan sebuah bank swasta), divisi Publishing (menulis/mengedit sejumlah buku biografi para tokoh selain buku ilmiah-populer, juga buku bunga rampai pemikiran Wapres JK), divisi IT Solutions (menyediakan jasa IT yang 'qualified' dan 'up-to-date') serta divisi Security Service (dengan bendera "Cakrabuana Security"). Divisi sekuriti ini memang baru dibentuk namun sudah diajak oleh manajemen sebuah hotel untuk bekerja sama.
Kini makin banyak kalangan yang meminta tim trainer PT. VDS untuk memberikan pelatihan, baik di kalangan perbankan maupun di sektor swasta lainnya. Divisi-divisi lain pun makin bergerak maju dengan prinsip "Peluang tidak datang dengan sendirinya, melainkan dicari dan diciptakan."
Mitra bisnis/klien PT VDS saat ini antara lain PT. Bank Artha Graha Internasional Tbk, PT. Galuh Citarum, PT. GSMkonsep Internasional, PT. Global Arrow dan Premier Oil.
Biodata
VALENS DAKI-SOO, SH
Di ranah organisasi, Valens dikenal sebagai penggagas/pendiri PMKRI Cabang Maumere, pengurus Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Portugal (PPIP), pengurus Yayasan Jati Diri Bangsa (YJDB) dan ormas Pejuang Siliwangi Indonesia. Di area politik, Valens menduduki posisi Sekretaris Departemen Pertahanan & Keamanan Dewan Pimpinan Pusat/DPP PDI Perjuangan (2010-2015).
Sebagai intelektual, Valens aktif menulis di media massa seperti Suara Pembaruan dan Kompas. Dia menjadi
Karyanya sendiri berjudul "ADA APA DI BALIK TEROR? - Telaah Akar dan Solusi" akan segera terbit bersama bukunya yang inspiratif dan motivasional "Diuji dalam Krisis, Ditempa oleh Badai".
Valens ikut melakukan penelitian tentang "Efektivitas Satuan-satuan Antiteror Indonesia dalam Penanggulangan Terorisme" bersama Prof. Dr. Adrianus Meliala (Gurubesar Kriminologi UI, Penasihat Ahli Kapolri), 2007.
Tentu kami tetap fokus pada klien lokal termasuk UKM karena kami ingin VDS bisa mewujudkan "bonum commune" (kesejahteraan bersama) bersama mitra bisnis bahkan pada tataran masyarakat yang lebih luas, ujar Valens Daki-Soo, pendiri PT VDS belum lama ini.
Valens menegaskan bahwa PT VDS bertekad "Memberi yang Terbaik" dengan berbasis nilai kebenaran (Veritas), kebaikan (Dharma) dan loyalitas (Satya).
"Saya bangun perusahaan ini lebih bersifat historis-personal, sebuah kisah pribadi yang bergerak dari pengalaman konkrit," ujarnya tanpa memberi penjelasan apa-apa.
Publik NTT di Jakarta tentu mengenal sangat dekat sosok politisi muda dari Partai PDI-Perjuangan ini. Media nasional dan lokal seringkali menghadirkan pemikiran politik idealis dari Valens Daki-Soo ditengah fenomena dahsyatnya kekuatan uang di ajang percaturan politik di negeri ini.
Kenyataan saat ini adalah bahwa idealisme di bidang politik sering 'tak berdaya' menghadapi fenomena dahsyatnya kekuatan uang di dunia politik. Kompetisi dan kontestasi politik yang lebih didominasi 'money power' membuat politisi yang hanya mengandalkan idealisme sulit untuk 'survive'.
Bisa saja, Valens Daki-Soo mengerti realitas politik ini dan memilih tidak terjun sepenuhnya di dunia politik. Dia mungkin memilih tetap tampil sebagai sosok politisi idealis yang survive, karena itu dia tidak ingin kalah oleh dominasi money power dari luar dirinya.
Valens mengalihkan fokus dan orientasinya ke dunia bisnis pada 2011 dengan mendirikan VDS Consulting dan melegalisasi usahanya dalam bentuk perseroan terbatas (PT) pada Juli 2012.
Setelah divisi Training & Consulting, dibukalah divisi Outsourcing (untuk melayani kebutuhan sebuah bank swasta), divisi Publishing (menulis/mengedit sejumlah buku biografi para tokoh selain buku ilmiah-populer, juga buku bunga rampai pemikiran Wapres JK), divisi IT Solutions (menyediakan jasa IT yang 'qualified' dan 'up-to-date') serta divisi Security Service (dengan bendera "Cakrabuana Security"). Divisi sekuriti ini memang baru dibentuk namun sudah diajak oleh manajemen sebuah hotel untuk bekerja sama.
Kini makin banyak kalangan yang meminta tim trainer PT. VDS untuk memberikan pelatihan, baik di kalangan perbankan maupun di sektor swasta lainnya. Divisi-divisi lain pun makin bergerak maju dengan prinsip "Peluang tidak datang dengan sendirinya, melainkan dicari dan diciptakan."
Mitra bisnis/klien PT VDS saat ini antara lain PT. Bank Artha Graha Internasional Tbk, PT. Galuh Citarum, PT. GSMkonsep Internasional, PT. Global Arrow dan Premier Oil.
Biodata
VALENS DAKI-SOO, SH
- Komisaris Utama PT VDS
- Menuntaskan pendidikan menengah (SMP-SMA) di Seminari Mataloko Flores
- Studi filsafat dan teologi di Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Ledalero-Maumere Flores
- Sempat mengenyam studi filsafat sosial di STF Driyakara Jakarta
- Belajar hukum di Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta dan S2 Hukum di UKI Jakarta
- Mengawali karirnya sebagai wartawan
- Menjadi Asisten Dubes Keliling RI dengan 'Tugas Khusus' H.E. FX Lopes da Cruz guna membantu Menlu RI dalam penuntasan isu Timor Timur di forum internasional
- Menjadi staf khusus Kepala Bakin (sekarang BIN) Letjen TNI Arie J. Kumaat
- Mengasistensi Letjen TNI Kiki Syahnakri yang berturut-turut menjabat Asisten Operasi KSAD, Panglima Penguasa Darurat Militer Timtim, Pangdam IX/Udayana dan Wakil Kepala Staf TNI-AD
- Membantu proses reformasi internal TNI-AD
- Menjadi staf khusus di Satgas Bom Polri yang dipimpin Jenderal Pol Gories Mere (pendiri Densus 88/Antiteor Polri, terakhir menjabat Kepala BNN).
- Di dunia usaha, sempat menjadi manajer marketing PT. Hasuda Graha (perusahaan penyuplai peralatan militer)Direktur Eksekutif PT. RSA (Resourceful Security Agency) yang bergerak di bidang jasa sekuriti
- Selama tiga tahun berkiprah pula sebagai konsultan di IIMESS International Consulting Corp
- Beberapa tahun terakhir Valens menjadi konsultan di sebuah grup usaha nasional
Di ranah organisasi, Valens dikenal sebagai penggagas/pendiri PMKRI Cabang Maumere, pengurus Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Portugal (PPIP), pengurus Yayasan Jati Diri Bangsa (YJDB) dan ormas Pejuang Siliwangi Indonesia. Di area politik, Valens menduduki posisi Sekretaris Departemen Pertahanan & Keamanan Dewan Pimpinan Pusat/DPP PDI Perjuangan (2010-2015).
Sebagai intelektual, Valens aktif menulis di media massa seperti Suara Pembaruan dan Kompas. Dia menjadi
- Co-editor biografi Duta besar Lopes da Cruz "KESAKSIAN: Aku dan Timor-Timur" (Penerbit Yayasan Timor Lorosae, 1999)
- Editor buku Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri, "Aku Hanya Tentara" (Penerbit Kompas, 2008)
- Co-editor buku Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri, "TIMOR TIMUR The Untold Story" (Penerbit Kompas 2013).
Karyanya sendiri berjudul "ADA APA DI BALIK TEROR? - Telaah Akar dan Solusi" akan segera terbit bersama bukunya yang inspiratif dan motivasional "Diuji dalam Krisis, Ditempa oleh Badai".
Valens ikut melakukan penelitian tentang "Efektivitas Satuan-satuan Antiteror Indonesia dalam Penanggulangan Terorisme" bersama Prof. Dr. Adrianus Meliala (Gurubesar Kriminologi UI, Penasihat Ahli Kapolri), 2007.
Rabu, 04 Maret 2015
PROFIL: Primus Dorimulu, Sosok Wartawan Paling Prestisius
JAKARTA (NTT Darita) - Primus Dorimulu, putra kelahiran Nagekeo-Flores ini, adalah tokoh media populer di negri ini. Tentu tidak berlebihan, karena Primus telah mendapat banyak penghargaan (award) yang mengukuhkan dirinya sebagai tokoh pers hebat.
Awal bulan lalu, Primus, salah satu dari segelelintir wartawan nasional, mendapat anugerah Press Card Number One. Anugerah khusus bagi wartawan yang memiliki integritas dan kompetensi yang tinggi juga profesional. Profesi ini tentu telah teruji oleh waktu.
Kartu ini diberi berdasarkan penelitian rekam jejak di bidang profesi terkait kapabilitas dan popularitas, terutama oleh para elit pembuat kebijakan (decision maker) di republik ini.
Karya (tulisan) Primus dan rekan pers lainnya yang mendapat kartu nomor satu ini juga diakui dunia internasional, karena banyak dikutip oleh media-media asing.
"Bagi saya, kartu ini adalah sebuah pengingat agar saya tetap jaga integritas. Jadi wartawan yang berkerja patuh pada kode etik pers, UU pers dan UU yang berlaku. Dan saya harus terus menghasilkan karya yang bermanfaat bagi publik," ujar Primus.
Fungsi utama pers, lanjut Primus, memberi informasi (to inform), memberi pendidikan (to educate), dan mempengaruhi (to influence), dalam rangka mewartakan kebenaran dan memperjuangkan keadilan.
Pers itu Voice of Voiceless (suara bagi yang tidak bersuara), tegas Primus. Pers tidak boleh larut dalam gelombang kekuasaan. Pers harus berpihak pada pemimpin yang punya standar moral tinggi, bukan saja clear (bersih) dari kasus hukum.
Bagi Primus, perseteruan Polri dan KPK yang dipicu kasus Budi Gunawan (calon tunggal Kapolri) menjadi satu bukti nyata berhasilnya peran pers dalam mempengaruhi pemimpin negri ini (presiden) untuk tidak melantik sosok penuh kontroversi Budi Gunawan.
"Pers harus menyuarakan nurani rakyat. Dan pers terbukti berhasil menekan presiden," kilahnya.
Pada 2012, Primus mendapat anugerah sangat prestisius yakni Adinegoro untuk tulisan tajuk di koran umum Suara Pembaruan berjudul "Parpol Sumber Korupsi".
Setahun sebelumnya (2011) Primus mendapat anugerah yang sama untuk tulisan tajuk di koran ekonomi Investor Daily dengan judul "Menata Kembali Ekonomi Indonesia".
Primus juga sering memenangkan lomba tulisan yang diselenggarakan oleh beberapa kementrian dan BUMN. Kompetensi dan kapabilitas tentu menjadi modal utama bagi Primus meraih prestasi dan puncak karir di industri pers selain menerima anugerah prestisius di atas.
Primus, boleh dibilang, adalah insan pers dengan platform yang komplit (lengkap). Mungkin ini yang membentuknya menjadi sosok paling super dan populer saat ini.
Primus telah menulis tentang banyak bidang seperti kriminal, hukum, olahraga, artis, ekonomi, politik karena memang telah berkarya sebagai wartawan ekonomi, politik, hukum, wartawan kota, wartawan hiburan. "Tinggal meliput perang yang belum. Ini yang saya rindukan (usia 56 masih ok?)" tutur Primus, sambil menambahkan dirinya telah sering meliput ke luar negeri.
Primus saat ini memimpin (sebagai pemred) tiga media cetak (Investor Daily, Suara Pembaruan, Majalah Investor). Dia juga dipercayakan sebagai pemred untuk media online (beritasatu.com).
Primus juga jadi host di program CEO Talks di BeritaSatu TV. Sebelumnya (1997-2004), Primus jadi host talk show portofolio ekonomi di radio JakNews 97.6 FM. Radio ini ikut menurunkan Suharto dan mengawal reformasi, hingga pada 2004 dibeli Jusuf Kalla lalu mengubah menjadi radio dangdut.
Primus juga pernah jadi reporter untuk kantor berita (newswire) Bridge News untuk periode 1993-2000. Pada 1998, Primus sebagai co founder, bersama Tito Sulistyo, mendirikan majalah Investor setelah menjadi Pemred Majalah Uang & Efek untuk periode 1993-1997. Sebelum itu (1988-1997), Primus bekerja sebagai wartawan dan redaktur pelaksana untuk harian metro Jayakarta.
Pada tahun 2011, Primus juga mendapat penghargaan dan cincin emas dari Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya karena turut berjasa kepada daerah NTT. Selain Primus, Gubernur juga memberi penghargaan dan cincin emas bagi 9 wartawan asa NTT lainnya yakni yakni Valens G Doy (alm), Kulius Siyaramamual (alm), P. Alex Beding, SVD, Peter A Rohi, Aco Manafe, Gerson Poyk, Rikard Bagun, Laurens Tato, dan Frans Padak Demon.
Tidak sekedar mendapat penghargaan, Primus juga dipercaya TAHIR Foundation menjadi anggota komite seleksi 3 tokoh nasional untuk meraih penghargaan Lifetime Achievement Award.
Ketiga tokoh yang meraih award ini karena dinilai telah memberikan kontribusi pada beberapa bidang (selama 30 tahun) adalah BJ Habibie (bidang Birokrasi), Mochtar Riady (bidang business leader/business entrepreneur), dan Jusuf Kalla (bidang philanthropy).
Mantan Presiden RI, Megawati Soekarnoputri juga pernah mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement Award Tahir Foundation. Mega dianggap sukses sebagai birokrat aktif yang bisa mengurus organisasi dan pemerintahan.
Biodata Primus:
Lahir di Wekaseko, Nagekeo, Flores tahun 1959
Lulusan Akademi Pendidikan Katekis, Flores pada tahun 1982
Meraih gelar Sarjana dari Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) pada tahun 1988.
Memiliki gelar Certified Wealth Manager dari Erasmus University dan Universitas Gajah Mada
Bergabung dengan PT. Star Pacific Tbk. sebagai Direktur sejak April 2009.
Rabu, 25 Februari 2015
Ketika Artis Seksi Bianca Liza Menangis untuk WAHID dari Gorontalo
Di saat semua penonton dan pemirsa tersenyum dan tertawa ria oleh penampilan WAHID, Bianca justru meneteskan air mata.
Bianca tak mampu menahan hasrat untuk menangis karena sangat terharu dan terpukau pada WAHID yang menyanyi dangdut penuh semangat dan cerdas itu.
Semua yang menyaksikan pun tak menyangka dengan penampilan WAHID penuh kejutan, karena pria yang telah beristri dan punya satu anak ini memiliki kekurangan secara fisik.
"Dari awal ngeliat dia (Wahid) memang terlihat dia berbeda dengan kita. Dia mempunyai kekurangannya, tapi yang bikin aku terharu, di sini ketika kamu (Wahid) nyanyi tadi, kelihatan seperti dia adalah sosok yang sempurna..sosok yang sangat luar biasa..sama sekali tidak ada beban .. sama sekali terasa tidak ada kekurangan dalam diri dia..semangat dia yang bikin aku terharu.." ujar Bianca sambil memeluk Wahid usai penampilannya.
"Mungkin kita yang di sini terlihat sempurna, terlihat tidak ada kekurangan, tapi kita terlalu banyak mengeluh..dia (Wahid) bisa jadi contoh buat kita semua..dia saja begitu semangat, begitu antusias, ambisius sekali ...dan tadi kamu (Wahid) menampilkan sangat luar biasa," lanjut Bianca.
Zaskia Gotik, Jenita Janet, Wulan Alora, artis penyanyi populer saat ini pun sangat terpikat pada Wahid. Wulan menilai penampilan Wahid sangat spektakuler, Saskia mengatakan Wahid tampil bagus banget, dan Janet menilai Wahid yang memiliki panggung karena tampil luar biasa.
Tuan Takur, pemilik acara DMD Show ini, memberi bonus sebesar Rp2,5 juta (sesuai aturan main), bonus SMS tertinggi dari Tuan Takur dan pemirsa sebesar Rp5 juta, dan bonus dari MNCTV sebesar Rp5 juta.
"Di sinilah mata kita bisa terbuka bahwa Tuhan Sang Khaliq sangat adil. Di balik kekurangannya (Wahid), di situlah kelebihan wahid. Untuk profesionalime dan kualitas dari penampilan wahid, Tuan Takur memberi bonus Rp2,5 juta. Tuan takur dan MNCTV selalu membuka hati, dan Wahid sangat menyentuh hati saya..Rp5 juta tambahan untuk kamu," ujar Tuan Takur.
Wahid lalu sujud syukur dan menyampaikan terima kasih kepada semua yang telah mendukungnya termasuk istrinya Nur Isnaini dan putranya Muhammad Arrafah Putra (Afah).
Komentar:
Djatniko: "Keterbatasan Bukan Halangan". Wahid inspirasi & semangat bagi setiap insan.
Langganan:
Postingan (Atom)